Find Us On Social Media :

Sebuah Kota di China Berniat Ciptakan 'Bulan' Untuk Ganti Lampu Jalanan Kota, Bisakah?

By Mentari DP, Kamis, 18 Oktober 2018 | 09:00 WIB

Intisari-Online.com – Anda tahu fungsi Bulan?

Bulan adalah satelit alami satu-satunya Bumi dan merupakan bulan terbesar kelima dalam Tata Surya.

Dengan diameter 27%, kepadatan 60%, dan massa 1,23% dari Bumi, Bulan adalah satelit terpadat kedua setelah Io, satelit Jupiter.

Bulan merupakan benda langit yang paling terang setelah Matahari. Hanya saja meski terlihat sangat terang, sebenarnya permukaan Bulan gelap.

Baca Juga : Dituduh Rencanakan Pembunuhan, Cinta Clift Sangra kepada Suzanna Begitu Besar Meski Lebih Muda 23 Tahun

Sejak zaman kuno, posisi dan fase Bulan mempengaruhi banyak hal di Bumi.

Contoh pengaruh gravitasi Bulan bisa menyebabkan terjadinya pasang surut di laut dan pemanjangan waktu pada hari di Bumi.

Nah, melihat fungsi Bulan yang sangat luar biasa bagi Bumi, sebuah kota di China ingin membuat sebuah Bulan buatan.

Untuk apa fungsinya?

Dilansir dari theguardian.com pada Rabu (17/10/2018), Chengdu, sebuah kota di barat daya China berencana meluncurkan satelit buatan seperti bulan pada tahun 2020.

Satelit buatan ini diusulan untuk dapat menerangi area dengan diameter 10 hingga 80 km, menurut laporan People's Daily.

Dengan kata lain, satelit buatan tersebut berfungsi sebagai mengganti lampu jalanan kota.

Tambahan lain, bulan buatan tersebut juga dirancang untuk membantu Bulan menyinari kota Chengdu di malam hari.

Dengan begitu, kota Chengdu akan delapan kali lipat lebih terang daripada sebelumnya.

Bulan buatan tersebut akan akan mampu menerangi area dengan diameter 10-80km. Sementara jangkauan pencahayaan dapat dikontrol dalam radius puluhan meter.

Ide tersebut berasal dari Wu Chunfeng, ketua kontraktor ruang angkasa swasta, Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute Co (Casc).

Baca Juga : Ekspresi Kento Momota Setelah Kalahkan Anthony Ginting di Denmark Open 2018 Bikin Netizen Heboh

Wu menjelaskannya pada acara inovasi dan kewirausahaan massal nasional yang diadakan di Chengdu minggu lalu.

Bukan tanpa alasan Wu memberikan idenya tersebut.

Sebab, dia dilaporkan sudah melakukan pengujian terhadap satelit buatan tersebut sejak beberapa tahun lalu.

Dia juga menggunakan teknologi yang mutakhir dan hasilnya cukup baik karena bulan buatan tersebut berkembang dengan baik.

Karenanya Wu menambahkan bahwa bulan buatan tersebut kemungkinan bisa diluncurkan pada tahun 2020 atau dua tahun lagi.

Namun informasi lebih jauh mengatakan tidak jelas apakah ide ini benar-benar berasal dari kota Chengdu atau pemerintah pusat China.

Sebab, Casc, perusahaan milik Wu, adalah kontraktor utama untuk program luar angkasa China.

Ada berbagai tanggapan akan ide ini.

Baca Juga : Yuk Berkunjung Ke Pulau Keramat Di Yunani Tempat Lahirnya Dewa-Dewi

Salah satunya seorang seniman Prancis yang mengatakan bahwa akan sulit menggunakan satelit seperti itu.

Sebab di Prancis ada cermin yang digantung guna memantulkan sinar matahari untuk jalan-jalan di Paris sepanjang tahun.

Karenanya ia meminta agar ide ini dipikirkan ulang dan diterapkan dalam sains. Jangan hanya mengandalkan teknologi dan ambisi saja.

Contoh lain adalah pada tahun 2013 ada tiga cermin besar yang dikendalikan komputer dipasang di atas kota Rjukan, Norwegia.

Fungsinya untuk melacak pergerakan matahari dan memantulkan sinar ke alun-alun kota.

Sayangnya, sekarang cermin tersebut tidak berfungsi lagi.

Lalu beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1990-an, sebuah tim astronom dan insinyur Rusia berhasil meluncurkan satelit ke ruang angkasa untuk membelokkan sinar matahari kembali ke Bumi.

Tujuannya untuk menerangi belahan Bumi lainnya pada malam hari.

Namanya eksperimennya adalah Znamya.

Baca Juga : Meme-meme Orang Ingin Pindah ke 'Meikarta' yang Kini Bermasalah Bikin Senyum Sendiri