Kepala manusia memiliki arti penting bagi suku ini.
Maka tidak heran bila kepala manusia juga dijadikan sebagai mas kawin ketika seseorang dalam suku Naulu akan menikah.
Pada zaman dahulu, raja suku Naulu menggunakan cara ini untuk memilih seorang menantu laki-laki.
Sebagai bukti kejantanan, sang pria harus membawa kepala manusia sebagai mas kawin.
Persembahan kepala juga dilakukan saat penduduk mengadakan sebuah ritual Pataheri, ritual yang dilakukan sebagai perayaan atas dewasanya seorang anak laki-laki.
Baca Juga : 4 Cara Menurunkan Panas Dengan Bahan Alami, Salah Satunya dengan Kaus Kaki Basah
Bagi remaja yang berhasil memenggal kepala seseorang, mereka akan mengenakan ikat kepala merah sebagai simbol kedewasaan.
Tradisi ini sempat dinyatakan hilang pada awal tahun 1900-an.
Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa tradisi ini masih dilakukan hingga tahun 1940-an.
Setelah bertahun-tahun, tradisi ini tidak lagi terdengar.