Find Us On Social Media :

Anggota Basarnas Ini Tetap Lakukan Misi Kemanusiaan di Palu Meski Istrinya Sakit Keras hingga Akhirnya Meninggal

By Aulia Dian Permata, Rabu, 17 Oktober 2018 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Menjadi seorang anggota Basarnas, TNI atau Polri berarti harus siap menjalankan misi kemanusiaan kapan pun diperlukan.

Itu juga berlaku bagi Alfrits Rottie, seorang anggota Basarnas Gorontalo saat gempa dan tsunami Palu terjadi pada Jumat (28/9/2018).

Alfrits saat itu sebenarnya enggan berangkat sebab kondisi istrinya sedang sakit.

Namun sang istri, Devita Purnamasari Muhidin malah menyuruh suaminya tetap pergi ke Palu.

Baca Juga : Jadi Korban Gempa-Tsunami Palu, Anak 7 Tahun Ini Malah Diperkosa 3 Pemuda saat Berada di Pengungsian

"Masyarakat Sulawesi Tengah lebih butuh pertolonganmu, sebab kalau di sini masih ada keluarga yang menjagaku," begitu kata Vita pada suaminya.

Karena permintaan istrinya, Frits tetap berangkat ke Palu bersama rombongan pada Jumat (28/9/2018) malam melalui jalur darat.

Tim yang dipimpin Alfrits punya 16 anggota dan bertugas mengevakuasi korban di reruntuhan Hotel Roa Roa.

Alfrits memimpin timnya mengevakuasi seorang wanita di dalam reruntuhan beton dalam keadaan selamat.

Baca Juga : Berada di Garis Depan 'Penangkal' Hoaks Bencana Alam, Sutopo BNPB Raih Dua Penghargaan, Pantas!

Saat evakuasi Hotel Roa Roa membutuhkan tim yang lebih spesifik, Alfrits dan tim kemudian ditarik ke kawasan Petobo yang mengalami likuefaksi.

Di sini mereka diuji untuk menyelamatkan seseorang yang terhimpit benda keras di dalam kubangan air dan lumpur.

“Semakin disedot, air semakin banyak dan menenggelamkan korban. Akhirnya tim kami memutuskan untuk mengirimkan oksigen melalui selang kepada korban yang sudah tenggelam dan terjepit ini. Evakuasi ini sangat berat, namun Alfrits dan tim berhasil menyelamatkan nyawa korban likuefaksi ini,” ujar M Rizal, Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Gorontalo.