Find Us On Social Media :

Hotman Paris Mengaku Pernah Ingin Bunuh Diri karena Stres: Kenapa Manusia Mau Bunuh Diri?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 14 Oktober 2018 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ternyata pernah punya niatan untuk bunuh diri.

Bagaimanapun juga, keinginan untuk mengakhiri hidup seperti itu dapat menimpa siapa saja.

Termasuk kita juga lho...

Seperti dilansir dari Grid.id pada Sabtu (13/10), pada 1983, Bang Hotman, sapaan akrabnya, pernah mengalami frustrasi dan stres saat bekerja di Bank Indonesia.

Pada bulan Maret di tahun tersebut, Hotman mengaku hampir minum racun serangga.

Baca Juga : Gunung Salak Dikabarkan Erupsi, Bagaimana Tanda-Tanda Gunung Akan Meletus?

Namun Hotman segera mengurungkan niat itu karena mendengar suara gelak tawa seorang tukang becak.

Hotman sadar jika seorang tukang becak saja bisa tertawa lepas, seharusnya Hotman yang merupakan pegawai Central Bank juga bisa.

Lepas dari itu, kita tentu bertanya-tannya: mengapa individu bisa terkena depresi, neurosis dan kecemasan yang mengarah pada tindakan ingin bunuh diri?

Baca Juga : Fenomena Cuaca Panas Akhir-akhir Ini: Penyebab, Masalah yang Ditimbulkan, dan Solusinya!

Dilansir dari Lonerwolf.com, penyebab bunuh diri adalah bahwa manusia sadar akan kefanaan dan tanggung jawab kelangsungan hidupnya.

Beberapa ratus tahun yang lalu, masyarakat hidup dalam keadaan berbeda, dalam bentuknya yang sederhana tanpa individualitas yang tinggi seperti sekarang.

Misalnya, jika Anda terlahir dalam keluarga tukang kayu, Anda juga harus menjadi seorang tukang kayu.

Tetapi perlahan-lahan masyarakat berevolusi, dan kita sebagai manusia diberi tanggung jawab untuk menentukan nasibnya sendiri.

Baca Juga : Ketika Luna Maya Kunjungi Kamar Mistis Suzzanna, Bagaimana Rasanya?

Kita bisa menjadi apa pun sesuai yang kita inginkan jika mau berusaha keras.

Dengan demikian, kebebasan bisa menjadi beban dan hidup jauh lebih merepotkan.

Seiring kesadaran akan identitas yang mulai muncul dan membentuk kepribadian, Anda tidak akan menyadari diri Anda sebagai individu yang terpisah kecuali Anda membandingkan dengan orang lain.

Kemudian, perkembangan sosial ikut memengaruhi perkembangan emosi.

Baca Juga : Ingin Mengatasi Biduran Tanpa Obat, Ternyata Caranya Cukup Mudah

Hal itulah yang bertanggung jawab atas kemampuan Anda untuk menghadapi situasi yang memicu stres dan bunuh diri.

Perkembangan emosional Anda juga dipengaruhi oleh hubungan Anda dengan orang tua ketika Anda tumbuh dewasa.

Bahkan pengalaman semacam itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan, ketidakbahagiaan, dan pada akhirnya akan mengarah pada tindakan bunuh diri.

Contoh ini dapat ditemukan sepanjang sejarah.

Baca Juga : Mencegah Batu Ginjal, 1 dari 8 Manfaat Pisang yang Wajib Anda Tahu

Hemingway adalah contoh sempurna dari hal ini, dengan sejumlah hubungan romantis yang gagal untuk mengisi kekosongan ketidakbahagiannya.

Hemingway akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Baca Juga : Bukannya Melindungi, Kamp Pengungsi Ini Justru Bikin Penghuninya Ingin Bunuh Diri, Kok Begitu?