Find Us On Social Media :

Detasemen Gegana Polda Metro Jaya: Sang Penjaga Ibu Kota dari Serangan Bom

By Ade Sulaeman, Kamis, 11 Oktober 2018 | 14:45 WIB

Dari karakter bom itu kita bisa memperkirakan kelompok mana yang merakitnya. Masalahnya, seperti sudah disebutkan sebelumnya, tiap orang saat ini bisa dengan mudah mendapat bahan peledak beserta tutorial merakit bahan itu menjadi bom. Sehingga, di beberapa aksi teror yang terjadi tahun lalu, asal-usul bomnya lebih sulit ditentukan.

Baca Juga : Tolak Tawaran Minum Miras, Anggota TNI Ini Tewas Ditusuk Oknum Brimob, Begini Sosoknya

Tantangan ini kemudian bertemu dengan segala keterbatasan yang ada, baik dari sisi jumlah personel maupun tempat berlatih. Berdasarkan Peraturan Kapolri nomor 22 tahun 2010, Detasemen Gegana PMJ "hanya" boleh memiliki kekuatan sebanyak 187 personel.

Dari markas yang berlokasi di Petamburan, Jakarta Barat, mereka harus mengamankan tiga wilayah lain di luar Jakarta, yaitu Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang notabene memiliki kondisi lalu lintas luar biasa padat.

"Kami sudah memiliki perencanaan jalur operasi saat, misalkan, ada panggilan darurat di Bekasi pada jam-jam sibuk. Target kami di bawah 30 menit personel sudah harus siap berangkat," jelas Jerrold.

Soal markas pun tak kalah terbatasnya. Markas Gegana berada di tengah pemukiman padat penduduk, luasnya pun tak lebih dari 2.000 meter persegi. Lahan seluas itu dijejali beragam kendaraan taktis semacam Baracuda dan kendaraan operasional lainnya. Belum lagi bangunan kantor dan tempat istirahat personel berstatus siaga.

Dengan kondisi ini, tak heran jika latihan penyerbuan dan latihan tembak dilakukan di luar markas, meminjam lapangan tembak Perbakin, lapangan tembak markas Brimob Kelapa Dua, Depok, atau malah meminjam markas Detasemen D Brimob Cikarang.

Secara umum, Gegana PMJ memiliki kemampuan yang sama dengan induknya di Kelapa Dua, Depok. Mereka dilatih untuk memiliki kemampuan perang kota, pertempuran jarak dekat, penjinakan bom, penyelamatan sandera, dan penanganan anarkisme.

Saat ini bahkan kemampuan Gegana PMJ ditambahi kemampuan kimia, biologi, dan radioaktif. Sebabnya, menurut pihak Gegana, saat ini bahan peledak sudah berkembang ke penggunaan zat cair yang tidak mungkin dideteksi metal detector.

Bicara struktur organisasi, Gegana di tiap polda memiliki struktur organisasinya masingmasing disesuaikan kebutuhan di tiap polda. Untuk Detasemen Gegana PMJ sendiri saat ini organisasinya dibagi ke dalam empat sub detasemen (Subden).

Subden 1 memiliki tugas utama sebagai penjinak bom, Subden 2 sebagai antiteror, Subden 3 Patra atau Patroli Kemitraan yang berkemampuan antianarkis, dan Subden 4 memiliki kemampuan khusus di bidang SAR. Di luar itu, tiap anggota Gegana juga wajib hukumnya memiliki kemampuan bela diri krav maga, karate atau tinju.

Khusus untuk mereka yang bertugas di Subden 2 dan Subden 4, seluruh personelnya harus memiliki kemampuan mobilitas udara atau Mobud.