Penulis
Intisari-Online.com -Beredar informasi di masyarakat mengenai satelit yang mengindikasikan adanya erupsi Gunung Api Salak pada 10 Oktober 2018.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, Gunung Api Salak tidak mengalami erupsi.
"Hingga saat ini Gunung Salak tidak mengalami erupsi. Gunung Salak saat ini masih berada pada tingkat aktivitas level I (normal)," ujar Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/10/2018).
Kasbani menjelaskan, tanggapan ini berdasarkan pengamatan visual yang dilakukan di Gunung Api Salak dari periode Oktober 2018.
Baca Juga : Konsumsilah Bawang Putih Mentah 2 Kali Seminggu dan Rasakan 'Kesaktiannya'
Dikatakannya, gunung tersebut terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap nihil, pemantauan visual pada sore hari hingga saat ini Gunung Salak umumnya tertutup kabut dan cuaca hujan.
Terekam 23 kali gempa tonilo dengan amplitudo 5-10 mm dan lama gempa 4,5-25 detik. 9 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-7 dan lama gempa 4-10 detik.
10 kali gempa vulkanik dalam amplitudo 7-12 mm, S-P 0,5-2 detik dengan lama gempa 6-10 detik.
12 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 6-12 mm, S-P 5-8 detik ldan lama gempa 20-47 detik. 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7-11 mm, S-P 11-14 detik dan lama gempa 22-97 detik.
Baca Juga : Saat Bung Karno Terpikat Pramugrari Cantik: 'Aslinya Lebih Cantik dari Lukisan!'
"Rekaman gempa pada 10 Oktober 2018 hingga pukul 20.00 WIB tidak teramati peningkatan kegempaan di Gunung Salak," bebernya.
"Hasil Observasi di lapangan yang dilakukan pengamat Gunung Salak hingga pukul 20.00 WIB tidak teramati adanya jatuhan/hujan abu vulkanik dan tidak terdengar dentuman baik di wilayah puncak gunung Salak maupun di sekitar lerengnya seperti di wilayah Taman Nasional Cidahu," imbuhnya.
(Agie Permadi)
Baca Juga : Bangun dari Koma, Pria Ini Menjerit Setelah Tahu Istri dan Bayi Kembarnya yang Belum Lahir Tewas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PVMBG: Gunung Salak Tidak Mengalami Erupsi".