Find Us On Social Media :

Kisah Dokter 106 Tahun: Pernah Lakukan Eksperimen Obat pada Diri Sendiri dan Masih Aktif hingga Kini

By Tatik Ariyani, Minggu, 7 Oktober 2018 | 19:00 WIB

Dia bahkan mengatakan dia masih ingat hari ulang tahunnya yang ketiga, di mana dia menikmati kue terlalu banyak dan akhirnya sakit.

Dia tidak hanya tertarik dengan masa sekarang dan masa depan, namun juga masa lalu yang mengingatkannya pada perjalanan yang menyenangkan yang dilakukannya.

Pada tahun 1953, di Rumah Sakit St. Mary di London, Frankland mempopulerkan jumlah serbuk sari yang sekarang digunakan di seluruh dunia untuk membantu dokter dan pasien memahami pemicu alergi.

Frankland melakukan tes pada dirinya sendiri untuk membuat penemuannya.

Hal itu menyebabkan anafilaksis akut pada dirinya dari serangga.

Dorongan untuk berkontribusi pada bidangnya masih dilakukan hingga saat ini.

Sejak berusia 100 tahun, dia telah menulis beberapa artikel untuk publikasi dan belum selesai.

Dari usia 100 hingga 105, dia telah menulis 4 artikel baik ditulisnya sendiri atau bersama penulis lain.

Sekarang, saat usianya 106 tahun, dia akan menulis 1 artikel lagi dan hampir selesai.

Penurunan kemampuan mental dari waktu ke waktu merupakan aspek yang ditakuti sebagian besar orang.

Tapi, bukan berarti tidak bisa dicegah.

Menjaga pikiran tetap aktif dan terlibat dalam banyak hal benar-benar membantu menghasilkan sel-sel otak baru dan koneksi saraf.

Frankland berkata bahwa di usia tua, beberapa hal tidak bisa dilakukan, namun Frankland terus mengasah otaknya. Dia membaca banyak jurnal ilmiah.

Pada 2015, pada usia 103 tahun, Frankland menerima Orda Kerajaan Inggris atas kontribusinya yang signifikan dalam bidang penelitian alergi.

Frankland juga tidak merokok, tidak makan berlebihan, dan melakukan sedikit latihan.

Dia juga melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan sosial, psikologis, dan emosional.

Baca Juga : Fakta di Balik Perjuangan Keluarga Israel yang Selamat dari Tsunami