Advertorial
Intisari-Online.com - Terjangan tsunami pada hari Jumat, (28/9/2018) lalu membuat keluarga Erik Hananiel Limbara tercerai berai.
Istri tercintanya, Feiby Sandra Waigu meninggal dunia dan dua anaknya, Isreal dan Kim Limbara terluka.
Begitu juga dengan dirinya. Sesaat sebelum tsunami tiba, istri Erik, Feiby, berlari menyusuri pantai Talises untuk mencarinya dan dua anaknya.
Saat itu, Erik bersama Israel dan Kim memang sedang bermain di Pantai Talise.
Baca Juga : Nadia Murad, Mantan Budak ISIS: Diperlakukan Sebagai 'Binatang' karena Masih Perawan
Sayangnya, tsunami lebih cepat daripada langkah kakinya.
Feiby pun terseret hingga ditemukan telah meninggal dunia bersama ratusan korban lainnya.
Sementara itu, saat Presiden Jokowi berkunjung ke Hotel Roa Roa pasca gempa, Israel memberanikan diri untuk menemui Jokowi dan mengutarakan isi hatinya.
Momen itu menjadi pemberitaan di media massa.
Berikut fakta di balik kisah keluarga Erik Limbara saat tsunami menyapu Palu.
1. Cerita Feiby tersapu tsunami di Pantai Talise
Erik dan istrinya, Feiby adalah pemilik Hotel Total X di Palu.
Pada hari Jumat (28/9/2018), Feiby sedang berada di hotel miliknya.
Sedangkan suaminya, Erik, pergi ke pantai bersama dua anak kembarnya, Isreal dan Kim Limbara.
Saat gempa 7,4 magnitudo mengguncang, orang-orang di pantai Talise dan karyawan hotelnya berlarian menyelamatkan diri.
Feiby pun diajak untuk menyelamatkan diri menjauh dari pantai.
Namun, Feiby justru berlari mendekati pantai untuk menyusul suami dan dua buah hatinya. Kakinya segera menyusuri pantai Talise yang saat itu sudah dalam keadaan kacau.
Saat itu, Feiby tidak tahu ke mana harus mencari keluarganya, dan tiba-tiba tsunami setinggi 2 meter menyapu dan menyeret tubuhnya.
Jasad Feiby akhirnya ditemukan di bawah mobil di antara puing-puing bangunan.
2. Erik dan dua anaknya terluka diterjang tsunami
Menurut salah satu kerabat Erik, Claudya Nichol Singal, saat terjadi gempa Erik sedang bermain bersama Israel dan Kim di anjungan pantai Talise.
Erik segera mendekap erat Isreal dan Kim ketika tsunami menerjang pantai. Ketiganya terseret hingga puluhan meter.
Genggaman Erik tak dilepaskan dari kedua tangan Isreal dan Kim.
"Israel dan Kim bersama ayahnya saat gempa dan tsunami sedang bermain di anjungan," kata Claudya.
Ketiganya terseret hingga berhenti di halaman sebuah rumah milik warga.
Israel mengalami luka gores di sekujur tubuhnya, sedangkan Kim saudara kembarnya lebih parah, kaki bagian bawahnya tertusuk benda hingga berlubang.
Setelah melihat kedua anaknya masih hidup, Erik pun segera mencari istrinya, Feiby.
Namun, Erik hanya menemukan jasad Feiby di antara puing-puing dalam kondisi meninggal dunia.
Baca Juga : Setelah Bencana Palu, Ratu Elizabeth II Berikan Sumbangan dan Kirimkan Surat kepada Indonesia, Apa Isinya?
3. Israel Bertemu Presiden Joko Widodo
Israel (7) dan saudara kembarnya, Kim, harus merelakan ibu tercintanya pergi untuk selama-lamanya setelah tsunami menerjang pantai Talise.
Dengan perasaan duka, Erik, Isreal dan Kim akhirnya memilih mengungsi di rumah nenek Merry Glow, salah satu kerabat mereka di Perumahan Permata, Palu.
Saat Presiden Jokowi mengunjungi Palu dan melihat proses evakuasi korban di bawah reruntuhan hotel, Isreal memberanikan diri menghampiri Jokowi.
Isreal pun mengungkapkan perasaannya kepada Jokowi. Salah satu ungkapan perasaan Isreal kepada Jokowi adalah keinginan dirinya untuk ikut bersama Jokowi. Jokowi menjawab, "Nunggu di rumah saja, nanti besok sekolah, belajar. Yang pintar ya,".
Momen pertemuan tersebut pun menjadi viral di media sosial.
Baca Juga : Ketika Jutaan Orang Meninggal Karena Kelaparan dan Pembunuhan dalam Peritiwa Holodomor
4. Keluarga Erik mengungsi ke Makassar
Setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi, Israel dan keluarganya langsung dibawa ke Makassar bersama neneknya, Lanny Sarongku.
Dari Makassar, Isreal dan Kim bersama ayahnya pergi ke Bali untuk menjalani perawatan di salah satu rumah paman mereka yang menjadi dokter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat "Curhat" ke Jokowi, Ini Fakta di Balik Perjuangan Keluarga Israel yang Selamat dari Tsunami"