Find Us On Social Media :

Jos, Mantan Office Boy yang Berhasil Jadi Bos Empat Perusahaan Beromzet Puluhan Miliar Rupiah

By Intisari Online, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 11:45 WIB

Rela hidup pas-pasan demi bangun bisnis pertamanya

Kembali hidup susah, itulah yang dirasakan oleh Bernardus Joseph Te Victoria saat membangun bisnis pertamanya, Vertikal. Dia harus merelakan mobilnya serta hidup hemat supaya roda bisnis rumah produksinya terus berjalan.

Ia pun kembali naik turun metromini untuk menuju lokasi kerja atau hendak temu janji. Bukannya mengeluh, dia menikmati segala proses tersebut.

Sampai akhirnya, pada tahun pertama, proyek senilai Rp 1 miliar menghampirinya. Senang tapi bingung, itu yang dirasakannya kala itu.

Maklum, Jos merasa tak cukup modal. Sebab, modal awal rumah produksinya hanya Rp 185 juta. "Stress luar biasa, mengajukan pinjaman pun tidak bisa karena tidak punya jaminan," kenangnya.

Setelah putar otak, bersama partner bisnisnya sepakat untuk menjual sebagian saham kepada salah satu personil grup band Slank, Bimbim. Lalu, bisnisnya pun berjalan cukup baik dan terus berkembang.

Sayang, Vertikal tak berjalan lama. Pada 2013, Jos harus menutup usahanya karena sudah tidak ada lagi kecocokan dengan partner. "Saya sebenarnya sedih dan merasa tidak percaya bila Vertikal harus saya akhiri. Sayasampai menangis waktu itu," ceritanya.

Ingin menenangkan hati, dia mengajak keluarganya untuk berlibur ke Hongkong. Selama berjalan-jalan disana, Jos mendapatkan ide dari product knowladge digital yang ditayangkan disetiap toko ritel.

Menurutnya, dengan mengadopsi teknologi tersebut dan di terapkan dipasar lokal, maka akan tercipta potensi yang sangat besar.

Alhasil, setelah pulang dari berlibur, dia segera mencari seorang rekanan untuk diajak bekerjasama. Karena insfrastruktur internet dalam negeri yang kurang memadai, membuat keduanya harus menghabiskan sekitar dua tahun pertama untuk menyiapkan seluruh teknologi dan sistemnya.

Sekedar info, selama menjalankan bisnis rumah produksi, Jos juga membuka usaha lain yaitu toko yang menjual aneka produk plastik. Ia mulai membuka tokonya pada 2009.

Selain itu, pada 2010 membuka usaha kuliner Bakso Ceker Om Kribo. Sayangnya, kedua bisnis itu juga harus gulung tikar karena tak sesuai dengan target.