Find Us On Social Media :

Rusia Menuduh Amerika Membuat Senjata Biologi Mematikan di Perbatasan China dan Georgia

By Adrie Saputra, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 08:30 WIB

Kirillov mengatakan dokumen yang diterbitkan oleh Giorgadze mengisyaratkan kegiatan yang lebih jahat sedang terjadi di bawah naungan penelitian sipil.

Baca Juga : Perusahaan Rusia Rancang Senapan Khusus Sniper yang Mampu Lontarkan Peluru Berkecepatan Hipersonik

Dia mencatat bahwa ada kematian 73 sukarelawan yang mengambil bagian dalam tes obat baru di laboratorium pada 2015-2016.

Klaim itu tidak dapat dikonfirmasikan secara independen.

Kirillov menuduh kematian menunjukkan Lugar Center menggunakan para sukarelawan sebagai kelinci percobaan dalam tes racun mematikan yang baru.

"Kematian serentak yang hampir bersamaan dari sejumlah besar relawan memberikan alasan untuk percaya bahwa Lugar Center sedang meneliti agen kimia atau biologis yang sangat beracun dan sangat mematikan," katanya.

Jenderal Rusia juga mengklaim bahwa penyebaran penyakit virus di Rusia selatan bisa dikaitkan dengan kegiatan Lugar Center.

Dia menunjuk pada penyebaran demam babi Afrika dari Georgia sejak 2007 yang menyebabkan kerugian besar bagi sektor pertanian Rusia.

Baca Juga : Walau Pertemuan Donald Trump - Kim Jong Un di Singapura Menguntungkan AS, Tapi Pentagon Siap Serang Korut Kapan Saja

"Kutu yang membawa demam berdarah-Kongo Krimea, penyakit virus mematikan menyebar di beberapa wilayah di Rusia selatan dalam pola yang tidak biasa, ada juga tanda lain dari dugaan keterlibatan laboratorium AS," kata Kirillov.

"Sangat mungkin bahwa AS membangun potensi senjata biologis untuk militernya di bawah naungan 'penelitian damai' lainnya, melanggar perjanjian internasional," katanya.