Penulis
Intisari-Online.com – Akses jalan yang rusak pasca gempa bumi yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, (28/9/2018) menjadi kendala berat bagi Tim SAR Gabungan.
Oleh sebab itu, alat berat dengan teknologi yang mumpuni diperlukan untuk penanganan pascagempa di sana.
Seperti rencana yang akan dilakukan oleh Tim SAR Bandung, mereka akan mengirimkan 21 petugas rescue dan 3 operator pada 4 Oktober 2018 sesuai intruksi Basarnas Pusat untuk penanganan ke Palu dan Donggala.
Tim SAR Bandung juga akan mengerahkan alat berat berupa spider excavator ke lokasi gempa bumi di Palu dan Donggala.
Berbeda dari excavator biasanya, excavator yang biasa disebut beco laba-laba ini memiliki beberapa kelebihan.
Alat ini mumpuni untuk membuka akses atau mengangkat reruntuhan bangunan pascagempa.
Memiliki empat kaki, spider excavator bahkan dapat memanjat tebing curam, bergantung pada tebing, maupun melintasi medan berat seperti terdapat bebatuan besar tanpa hambatan.
Empat rodanya masing-masing setinggi 1,5 meter, dapat melaju stabil di medan yang tidak mungkin dilintasi kendaraan berat lainnya.
Dikutip dari Tribun Jabar, Kasi Sumberdaya Kantor SAR Bandung, Rudi, mengatakan, spider excavator ini dapat bergerak secara dinamis menyesuaikan medan dan kebutuhan untuk melakukan penanganan pascabencana di Sulawesi Tengah.
"Ini adalah salah satu alat terbaik yang dimiliki oleh Kantor SAR Bandung sejak 2016, alat ini bisa disegala medan, meskipun terjal sekali pun," kata Rudi di Kantor SAR Bandung, Jalan Raya Bandung-Garut, Kabupaten Sumedang, Selasa (2/10/2018).
Bagian boom pada spider excavator dapat digunakan untuk mengali, memecahkan bangunan, serta mengangkat reruntuhan bangunan.
Dikutip dari GridOto.com, spider excavator milik Kantor SAR Bandung ini adalah buatan pabrikan Euromach asal Italia yang merupakan pabrikan spesialis membuat spider excavator.
Diperkirakan spider excavator ini adalah seri R145 yang merupakan seri terkuat dan terbesar dari Euromach.
Baca Juga : Usai Gempa di Palu, Muncul Fenomena Tanah Bergerak yang Sebabkan Bangunan Hingga Tiang Listrik Terseret
Spesifikasi mesinnya menggunakan mesin diesel 6.800cc yang memiliki keluaran daya hingga 266 dk.
Sebelumnya, Rudi mengatakan, spider excavator telah diterjunkan untuk membantu penanganan bencana besar di Indonesia.
Seperti banjir bandang di Garut, Jawa Barat, dan longsor di Brebes, Jawa Tengah.
Menurut Rudi, tidak semua kantor SAR di daerah-daerah Indonesia memiliki alat ini.
Hanya ada 6 kantor, dan Bandung salah satunya.
Baca Juga : Palu, Kota Multihazard yang Rawan Diterjang Beragam Wujud Bencana