Cerita Memilukan Gadis yang Melakukan Tranplantasi Wajah: Dia Kini Mensyukuri 'Hidup Keduanya'

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com - Seorang wanita berusia 22 tahun menjadi orang termuda di AS untuk menerima transplantasi wajah.

Dia berbicara tentang betapa beruntungnya dia masih hidup.

Pada Maret 2014, Katie Stubblefield berusaha bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di rumah kakaknya di Mississippi.

Setelah dari rumah sakit satu ke rumah saki yang laint dan berjuang untuk hidupnya, ia menjalani operasi 31 jam pada Mei 2017 untuk menerima transplantasi wajah.

Saat itu, ia menjadi orang ke-40 di dunia yang melakukan operasi itu.

Setelah tiga tahun, Katie akhirnya bisa mengunyah, menelan, dan bernapas secara mandiri.

Baca Juga : Valery Spiridonov, Orang Pertama di Dunia yang Akan Menjalani Tranplantasi Kepala

Dalam sebuah wawancara dengan ABC's Nightline, Katie mengungkapkan, meskipun terapi sangat melelahkan dan beberapa operasi harus ia jalani, dia merasa "utuh lagi".

Lebih dari itu, ia berharap bisa menjadi advokat yang khusus menangani kasus pencegahan bunuh diri suatu saat nanti.

Bertahun-tahun sebelum prosedur, Katie yang saat itu berusia 17 tahun menjalani tahun-tahun yang sulit.

Dia menghadapi beberapa masalah kesehatan setelah menjalani operasi usus buntu pada Januari 2014 dan setelah pengangkatan kantung empedu.

Kemudian orangtuanya kehilangan pekerjaan sebagai guru di sekolah menengah Kristen.

"Itu sangat memukulnya," kata ayahnya, Robb Stubblefield, kepada Nightline.

Kemudian pada 25 Maret, Katie putus dengan pacarnya setelah tahu kekasihnya itu menerima pesan telepon dari cewek lain.

Merasa putus asa, iapulang sekolah lebih awal dan pergi ke rumah kakaknya, Robert.

Baik Robert atau ibu mereka, Alesia, mencoba berbicara dengan Katie, tetapi dia tidakbisa diajak berunding.

Baca Juga : Cara Menghilangkan Kutil atau Fibroma Secara Alami Tanpa Operasi

Robert dan Alesia pergi ke luar untuk berbicara dengan salah satu teman Alesia ketika tiba-tiba mereka mendengar apa yang digambarkan oleh Robert sebagai suara pintu.

Robert dan Alesia menemukan pintu kamar mandi terkunci dengan Katie di dalam, tidak merespons.

"Pada saat itu aku mencium bau mesiu," kata kakaknya.

"Dan aku tahu persis pada titik itu apa yang telah terjadi."

Remaja itu menembak dirinya sendiri dari bawah dagu dengan senapan berburu kaliber milik Robert.

Meskipun ada kekhawatiran awal bahwa Katie sudah meninggal, denyut nadinya masih ada dan segeradilarikanke rumah sakit.

Mayoritas bagian wajahnya hilang, tetapi dia masih bisa berbicara.

Ketika di UGD, dia berkata, "Katakan pada ibu dan ayah aku mencintainya. Aku minta maaf."

Baca Juga : Tak Lazim, Petugas Pemadam Kebakaran Semprot Air untuk Cegah Seorang Wanita Bunuh Diri

Dia menghabiskan satu bulan di sebuah rumah sakit di Memphis, Tennessee.

Di sana dokter menjahit kelopak matanya sehingga kornea matanya bisa sembuh dan berusaha membendung pendarahan di otaknya.

Tim itu menggunakan cangkok kulit untuk mencoba dan menambal luka-lukanya, tetapi mereka terus gagal, jadi Katie dipindahkan ke Klinik Cleveland yang terkenal di dunia itu.

Di sanalah keluarga Katie pertama kali mengetahui prosedur yang dikenal sebagai 'transplantasi wajah'.

Mereka diberitahu bahwa itu mungkin satu-satunya kesempatan Katie dalam menjalani kehidupan normal.

Operasi pencangkokan wajah AS pertama dilakukan di Klinik Cleveland pada bulan Desember 2008.

Dr Brian Gastman, seorang ahli bedah plastik di Klinik Cleveland dan bagian dari tim bedah Katie, mengatakan, dia bukan orang pertama yang mencoba bunuh diri untuk menerima transplantasi wajah.

"Kami melihat orang melakukan hal-hal impulsif sepanjang waktu, kami hanya tidak mendengar tentang hal itu, karena mereka tidak berakhir dalam situasi Katie dan kemudian mengarah pada sesuatu yang fantastis seperti transplantasi wajah."

Setelah 17 operasi yang termasuk memperbaiki struktur tulang hidungnya, saluran hidung dan rahang, Katie dinyatakan cukup stabil untuk transplantasi dan masuk daftar di Maret 2016.

Seorang donor muncul di Adrea Schneider, 31 tahun, seorang ibu yang meninggal karena overdosis obat.

Baca Juga : Dipaksa Nikah, Lalu Diperkosa, hingga Ada yang Bunuh Diri, Begini Kisah Penculikan Pengantin di Kirgizstan

Neneknya, Sandra Bennington, yang mengadopsi Adrea Schneider, harus menyetujui penggunaan ekstremitasnya meskipun cucunya menjadi donor organ terdaftar.

"Berdasarkan semua karakteristik wajahnya, ukuran tubuhnya, usia dan dasar ortologinya, dia adalah kandidat yang sangat baik," kata Dr Gastman.

"Dia berusia 31 tahun, sekitar sembilan tahun lebih tua dari Katie."

Katie menjalani pemeriksaan psikologis dan beberapa sesi terapi.

Sebelum prosedur, tim yang terdiri atas 11 ahli bedah bertemu dan mendiskusikan prosedur menggunakan cetakan 3D rahang bawah.

Pada 4 Mei 2017, Katiemenuju ke ruang operasi.

Selama 31 jam operasi, dokter mengganti kulit kepala, dahi, kelopak mata, rongga mata, hidung, pipi atas, rahang atas, setengah rahang bawah, otot, kulit, dan sebagian besar saraf wajah Katie.

Selain itu, ahli bedah harus menghubungkan pembuluh darah wajah Adrea dengan wajah Katie sehingga akan ada aliran darah.

Lebih dari satu tahun kemudian, Katie mengatakan menerima operasi terasa seperti kesempatan kedua dalam hidup.

Baca Juga : Kisah Febri yang Selamat dari Bom Bali 2 dan Berjanji Mengisi Hidupnya untuk Menolong Orang

"Ketika aku menyentuh wajahku sekarang dengan tanganku, aku merasa utuh lagi," katanya kepada Nightline.

"Saya menginginkan wajah saya kembali, dan saya bersedia melakukan apa pun untuk mendapatkan wajah saya kembali."

"Sebelum transplantasi, orang-orang melihat saya seperti sesuatu yang menjijikkan."

"saya bisa keluar dalam kerumunan, dan orang-orang hanya akan melihat saya sebagai orang lain dan bukan sebagai sejenis monster."

Katie keluar dari Klinik Cleveland pada 1 Agustus 2017, tetapi dia masih memiliki jalan panjang.

Dia bekerja dengan Lorna Reordan tiga kali seminggu pada latihan oral, gerakan otot dan latihan berbicara.

"Dia benar-benar jauh lebih baik daripada ketika dia pulang," Reordan mengatakan kepada Nightline.

"Dia makan lagi. Dia bisa berbicara dan berkomunikasi."

Segera, Katie akan menjalani operasi lanjutan yang diharapkan dokter akan membantunya berbicara lebih jelas.

Katie berharap menjadi advokat untuk pencegahan bunuh diri, baik melalui konseling atau mengajar. (Adrie P. Saputra)

Baca Juga : Terungkap, Cara Guru Menyiksa Mental Siswinya yang Dituduh Mencuri Ponsel Hingga Melakukan Percobaan Bunuh Diri

Artikel Terkait