Find Us On Social Media :

Ironi Di Bawah Kemewahan Kota Kasino Las Vegas, Ratusan Orang Tinggal di Dalam Terowongan Pembuangan Air

By Aulia Dian Permata, Rabu, 3 Oktober 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Las Vegas adalah kota metropolitan di Amerika Serikat yang juga sangat dikenal di seluruh dunia.

Kota ini identik dengan kemewahan, pesta, klub dansa, kehidupan malam yang glamor dan tentu saja ratusan kasino yang tersebar di seluruh penjuru.

Kehidupan di Las Vegas terkesan begitu menyenangkan dan seolah ini adalah tempat yang paling tepat untuk menghamburkan uang di bar maupun mengadu keberuntungan di meja judi.

Namun, di bawah tanah kota ini, terdapat sebuah terowongan drainase yang besar dan menjadi rumah bagi ratusan tunawisma.

Baca Juga : Di Balik Kemegahannya, Kota New York Ternyata Dibangun di Atas Makam Budak Afrika

Terowongan ini dibangun pada tahun 1990-an dan sejak saat itu, banyak sekali orang yang tinggal di dalamnya, di bawah kota gemerlap Las Vegas.

Keberadaan mereka cukup terabaikan dan mereka merasa aman di sana karena tidak terjaring penertiban.

Hingga pada tahun 2002, ketika pacar pembunuh Timmy TJ Weber melarikan diri ke sana, polisi malah menemukan ratusan tunawisma tinggal di terowongan ini.

Baca Juga : Gempa Kobe, 'Tamparan Keras' yang Mengubah Cara Jepang Menghadapi Bencana Alam

Matthew O'Brien mendokumentasikan kehidupan para penghuni terowongan di Las Vegas.

Menurut O'Brien, para penghuni terowongan air ini kebanyakan tinggal di sana karena mereka tak punya rumah, menderita penyakit mental, penyakit fisik atau peristiwa lain yang membuat mereka tidak diterima di masyarakat.

Alih-alih pergi ke tempat penampungan tunawisma, mereka malah lebih suka tinggal di terowongan yang sejatinya berfungsi sebagai penguras air ini.

O'Brien juga mengatakan bahwa ada kecenderungan mereka tinggal di sini karena bisa tinggal bersama pasangannya atau hewan peliharannya.

Baca Juga : Pernah Diperlakukan Bak Binatang, Pria Ini Berhasil Nikahi Gadis Bangsawan Lewat Sebuah 'Pengorbanan'

Sementara untuk tinggal di lokasi penampungan ada banyak aturan yang harus dipatuhi.

Dilansir dari VOA News, ada seorang warga bernama Chris yang bertugas sebagai penjaga di pintu terowongan.

Dia yang akan memberi tahu 'tetangga' jika ada orang yang datang berkunjung ke terowongan ini.

Anda bisa melihat karpet, lemari rusak dan foto diri yang ditempel di dindin terowongan yang telah jadi rumah bagi ratusan orang ini.

Bahkan ada pula seorang walikota yang bertugas menjaga ketertiban semua penghuni terowongan.

Craig, walikota terowongan ini memiliki cukup banyak peraturan bagi semua warga.

Beberapa peraturan wajib yaitu: menjaga kebersihan dan menghormati orang lain.

Craig tidak segan mengusir warga yang dianggap bermasalah dan selalu melanggar peraturan.

Baca Juga : Tinggal Berjarak 45 Meter dari Kapal Perusak China di Laut China Selatan, Kapal Perusak AS Pilih 'Mengalah'

"Hal terakhir yang ingin aku lakukan saat menjadi tunawisma adalah mendapat kenyamanan. Orang yang punya rumah tentu senang karena punya tempat tinggal yang nyaman. Bagiku, aku tinggal di sini dan ini nyaman," kata seorang penduduk yang menolak menyebutkan namanya.

Meski tinggal di sini dianggap nyaman bagi sebagian besar penghuninya, ada ancaman berbahaya yang sesungguhnya mengancam nyawa mereka.

Terowongan drainase berfungsi untuk menguras air yang ada di kota saat terjadi banjir atau hujan yang datang terus-menerus.

Mereka sadar akan bahaya itu. Tapi mereka juga tidak ingin pergi.

Biasanya saat terowongan air ini terisi air pembuangan, mereka akan menyingkir atau memilih bergeser ke lokasi terowongan yang tidak terdampak.

Mereka telah terbiasa menghadapi situasi di mana air menggenangi terowongan.

Itu sebabnya mereka tidak membawa banyak barang agar bisa dengan mudah pindah jika air memenuhi terowongan.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!