Find Us On Social Media :

Hari Batik Nasional: Pitung, Ondel-ondel, dan Monas dalam Corak Batik Betawi yang Sempat Menghilang

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 2 Oktober 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com – Memperingati Hari Batik Nasional, tanggal 2 Oktober, kami menghadirkan tulisan tentang batik Betawi yang mungkin tidak banyak dikenal orang.

Lama menghilang, batik Betawi terlahir kembali melalui batik seraci. Batik ini berusaha konsisten mengangkat budaya dan ikon Betawi meski dicibir beberapa kalangan.

Tulisan Rusman Nurjaman dan Astri Apriyani ini menjelaskan Pitung dan Monas di Corak Batik Betawi, yang dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 2012.

Kain batik yang dipajang di salah satu gerai di Thamrin Plaza, Jakarta, itu terlihat istimewa. Coraknya berbeda dengan batik kebanyakan yang sudah lama dikenal masyarakat seperti batik Solo, Pekalongan, Lasem, Cirebon, atau Yogyakarta.

Baca Juga : 7 Promo Hari Batik Nasional: Dari Diskon Makanan hingga Voucher Service Motor

Warnanya cerah, agak ngejreng. Uniknya ada ikon-ikon Betawi di sana seperti Si Pitung, Monas, ondel-ondel, dsb. Oleh sang pembuat, Ernawati atau Erna, batik ini dinamakan batik seraci.

Batik seraci bermula pada pengujung 2010. Waktu itu Erna yang baru kembali dari Semarang, bercita-cita merintis usaha batik. Sebagai Putri Betawi asli asal Marunda, ia bermaksud menggunakan simbol-simbol kebudayaan leluhur sebagai tema motif batik rancangannya.

Dari sinilah awal batik seraci disebut-sebut sebagai batik Betawi.

Sebelumnya, batik Betawi memang tidak dikenal dan nyaris tak terdengar. Berbekal prestasi Juara I Lomba Menyanting se-Jawa Tengah, Erna melihat kekosongan itu sebagai peluang untuk berkreasi.

Baca Juga : Modal Uang Sumbangan Tamu Undangan, Pasangan ini Sukses Bangun 9 Showroom Batik di Seluruh Indonesia

Semangat yang diusungnya adalah mengangkat budaya Betawi lewat batik. Erna yang menghabiskan masa remajanya di Semarang, sangat bergairah dalam usahanya ini.

Ibu-ibu kampung lain ikutan

Ernawati punya cara sendiri untuk mensosialisasikan ide batik Betawi. Kaum ibu-ibu dan remaja diajaknya untuk mengikuti pelatihan. “Tujuannya untuk pengkaderan,“ ucap Erna yang menginisiasi sendiri pelatihan itu.