Find Us On Social Media :

Pilih Selesaikan Azan Magrib, Agil Wafat Tertimpa Reruntuhan Masjid Akibat Gempa di Palu

By Masrurroh Ummu Kulsum, Senin, 1 Oktober 2018 | 10:45 WIB

Intisari-Online.com – Cerita-cerita haru korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (28/9/2019) bermunculan.

Beberapa korban jiwa memberikan teladan bagi kita, saat mereka mengindahkan bahaya gempa demi menyelesaikan tugasnya.

Alih-alih berlari menyelamatkan diri, mereka menyelesaiakan tanggungjawabnya dengan baik sebelum pergi untuk selamanya.

Sebelumnya, cerita kepahlawanan Anthonius Gunawan Agung berhasil menyentuh hati kita.

Baca Juga : Usai Gempa di Palu, Muncul Fenomena Tanah Bergerak yang Sebabkan Bangunan Hingga Tiang Listrik Terseret

Petugas Air Traffic Controller (ATC) Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, ini meninggal setelah melompat dari tower tempatnya bekerja.

Anthonius sedang bertugas memandu pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6231 yang sedang bersiap tinggal landas (take off).

Menurut Kapten Ricosetta Mafella pilot penerbangan tersebut, adalah pesawat terakhir yang take off sebelum gempa terjadi.

Agung menunggu dan memastikan pesawat benar-benar terbang dengan selamat, sebelum akhirnya ia melompat dari lantai 4 tower.

Baca Juga : Sesar Palu Koro, Belah Pulau Sulawesi jadi 2 dan Paling Berpotensi Sebabkan Gempa serta Tsunami di Palu

Akibatnya, Agung mengalami patah tulang. Ia pun segera ke rumah sakit. Namun sayang nyawanya tak terselamatkan.

Cerita lain yang juga mengetarkan hati kita datang dari Agil Abil, mahasiswa S1 jurusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.

Saat gempa 7,7 SR mengguncang, Agil sedang azan salat magrib di kompleks IAIN Palu.