Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Pierre Tendean dalam G30S, Korbankan Nyawa demi A.H Nasution dan Gagal Menikahi Kekasihnya

By Intisari Online, Minggu, 30 September 2018 | 19:15 WIB

"Mana Nasution?" tanya pasukan Tjakrabirawa.

Demi melindungi atasannya, Lettu Pierre Tendean pun menyebut dirinya sebagai Jenderal AH Nasution.

"Saya Jenderal AH Nasution," ujarnya.

Akhirnya, ia yang dikira Jenderal AH Nasution langsung diculik.

Sementara itu, nyawa putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma, tak tertolong karena tertembak.

Pada akhirnya, Lettu Pierre Tendean harus gugur di tangan orang-orang yang membunuhnya (Tjakrabirawa masih mengira Pierre adalah Nasution).

Saat Pierre Tendean tak lagi bernyawa, kakinya diikat lalu dimasukkan ke dalam sumur di Lubang Buaya.

Pada usianya yang masih muda, Lettu Pierre Tendean tinggal menjadi kenangan dalam peristiwa mengerikan itu.

Kematiannya memberikan luka mendalam terhadap keluarganya.

Padahal, pada November 1965, Lettu Pierre Tendean dijadwalkan akan menikahi Rukmini Chaimin di Medan.

Pierre melamar Rukmini secara resmi ddan sudah menemui orangtua kekasihnya pada 31 Juli 1965.

Rupanya saat lamaran itu pula saat terakhir Rukmini melihat wajah rupawan Pierre Tendean.

Takdir berkata lain. Ia meninggal secara terhormat dalam tugasnya menjaga sang Jenderal di tangan para pembunuh itu.

Sebagai bentuk kehormatan, ia pun dinaikkan pangkatnya menjadi kapten.

Kapten Tendean pun ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia, pada 5 Oktober 1965.

(Widia Lestari)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pierre Tendean Korbankan Nyawa Demi AH Nasution, Tak Sempat Pulang untuk Rayakan Ulang Tahun Ibunda

Baca Juga : Sesar Palu Koro, Belah Pulau Sulawesi jadi 2 dan Paling Berpotensi Sebabkan Gempa serta Tsunami di Palu