Find Us On Social Media :

Bolehkah Anak-anak Menonton Film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’? Begini Saran KPAI

By Intisari Online, Minggu, 30 September 2018 | 12:15 WIB

 

Intisari-Online.com - Terlepas dari pro dan kontra yang meliputinya, Gerakan 30 September 1965 telah diabadikan dalam film bertajuk Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI dengan sutradara Arifin C Noer.

Dalam film itu digambarkan bagaimana para anggota PKI terlihat sangat kejam, menyiksa para jenderal yang kelak kita kenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Bagaimanapun juga, PKI dianggap berada di balik dua keonaran politik dalam negeri: 1948 dan 1965; bahkan sejak Indonesia masih bernama Hindia Belanda pada 1926.

Baca Juga : Pencungkilan Mata dan Pemotongan Alat Vital di Film G30S/PKI Ternyata Tak Sesuai dengan Hasil Forensik

Sejalan kekuasaan Orde Baru, film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI menjadi film wajib bagi semua anak sekolah.

Pada masa itu, pendidikan kebangsaan masih ditanamkan erat kepada generasi muda, mulai dari mata pelajaran PMP, PSPB, IPS, sejarah nasional, dan lain-lain.

Secara ilustrastif, semua murid sekolah hafal butir-butir Pancasila dan hal-hal lain terkait.

Akan tetapi setelah Orde Baru tumbang, penayangan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI itu tidak diwajibkan lagi.

Kini, wacana pemutaran kembali film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI mencuat.

Jika memang akhirnya kembali ditayangkan apakah anak-anak perlu menontonnya?

"Terkait film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI kita harus dudukkan secara proporsional."

"Kita akui bahwa generasi kita perlu mengetahui sejarah ini."

"Sejarah mengandung nilai pendidikan," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, setahun yang lalu.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Inilah Jembatan Ponulele Ikon Kota Palu yang Hancur Tak Tersisa Setelah Diterjang Tsunami