Find Us On Social Media :

Setelah Gempa dan Tsunami di Donggala Sulteng, Beredar Foto Warga Mulai Menyerbu Toko dan SPBU

By Tatik Ariyani, Minggu, 30 September 2018 | 14:00 WIB

Intisari-Online.com - Kekacauan setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dan sekitarnya mulai berdampak pada keamanan lingkungan sekitar.

Sejumlah warga di Kota Palu dikabarkan mulai menyerbu toko, warung, hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sejumlah titik di pusat kota, yang terjadi selama Sabtu (29/9/2018) siang.

Berdasarkan foto-foto yang beredar di sejumlah media sosial, beberapa orang yang didominasi pemuda dan remaja mengambil barang di toko itu.

Menurut beberapa sumber, barang-barang tersebut diambil tanpa dibayar, kemudian diangkut dengan menggunakan sepeda motor atau mobil.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Benarkah Hewan Mampu Memprediksi Terjadinya Gempa?

Pada Sabtu (29/9) juga terlihat pria berboncengan menggunakan sepeda motor, yang diduga baru saja "menjarah" di Palu, Sulawesi Tengah.

Dikutip dari medan.tribunnews.com, Wahyudi, warga Taipa, Palu Barat, sekitar Pelabuhan Pantoloan, melaporkan sejumlah kompleks rumah toko dan kawasan pergudangan di daerah Gudang Dupa, pintu toko dan bangunan yang rubuh temboknya, jebol.

"Kaleng cat, bahan bangunan banyak berserakan di jalan," kata Yudi.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Inilah Jembatan Ponulele Ikon Kota Palu yang Hancur Tak Tersisa Setelah Diterjang Tsunami

Aparat polisi di sekitar kawasan perekonomian dekat pelabuhan Pantoloan ini dilaporkan tidak bisa berbuat apa-apa.

"Mungkin warga kelaparan, sebab belum ada kepastian, sampai kapan guncangan gempa," ujarnya.

Dalam foto yang beredar melalui media sosial, dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor di Jalan MT Haryono, kawasan Besusu Tengah, depan Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XIV Palu. Keduanya, terlihat membawa ban motor yang masih terbungkus plastik serta kardus produk makanan.

Dikutip dari video Kompas.com, banyak juga warga yang berebut BBM dari mobil tangki yang ditinggal pemiliknya di Kota Palu, Sulawesi Tengah pasca gempa.