Find Us On Social Media :

Klaus Fuchs: Mata-mata Soviet Kelahiran Jerman yang Bertahun-tahun Bocorkan Program Nuklir AS

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 29 September 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com- Pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II, banyak kekuatan utama dunia tengah fokus mengembangkan kemajuan di bidang nuklir.

Amerika, Inggris, Jerman, dan Soviet memiliki kesadaran yang tajam akan potensi senjata nuklir selama tahun 1930-an.

Semua pihak diam-diam bekerja untuk menemukan kunci persenjataan nuklir, keamanan adalah yang paling penting.

Tidak ada pihak yang bersedia membagikan pengetahuan seputar nuklir karena berpotensi untuk menggunakan rahasia ini untuk melawan balik.

Baca Juga : Miliki 6 Paspor Palsu, Mantan Mata-mata Soviet Ini Ungkap Liciknya KGB

Spionase kemudian muncul sebagai kunci untuk mendapatkan rahasia tentang program nuklir negara lain.

Seorang pria bernama Klaus Fuchs yang juga adalah fisikawan teoritis kemudian muncul untuk menjadi salah satunya.

Ia mampu memberikan rahasia ke beberapa negara saat dirinya bekerja di bawah pengawasan Inggris.

Meski lahir dan menghabiskan masa mudanya di Jerman, Klaus tidak memiliki simpati pada Jerman.

Baca Juga : Tiga Tank Soviet saat Perang Dunia II: yang Terbaik, Terburuk, dan Terjahanam Semua Ada

Pada awalnya, aliansi politik Klaus condong ke partai Sosialis Jerman.

Namun kemudian pindah ke partai Komunis yang menentang keras munculnya Nazi.

Keberpihakan Klaus pada komunisme membuat posisinya tidak aman di Jerman ketika Hitler menjadi Kanselir.