Cerita Letnan 'Gila' Jack Churchill, Gunakan Panah Untuk Melawan Senjata Api

Aulia Dian Permata

Penulis

Jack mengendarai sepeda motor kesayangannya lengkap dengan busur dan anak panah, serta pedang Skotlandia sebagai senjata cadangannya.

Intisari-Online.com- Sejarah memang dipenuhi oleh banyak pahlawan.

Namun berapa banyak di antara mereka yang dapat diingat dengan busur dan anak panahnya di zaman yang sudah serba modern penuh dengan senjata api?

Ya, Letnan Kolonel Jack Churchill adalah pahlawan itu.

Dilansir dari War History Online, Letnan Kolonel Jack Churchill atau yang juga dikenal sebagai Jack si Gila adalah satu-satunya pembunuh berbusur selama Perang Dunia II.

Baca Juga : Seorang Pria Pura-pura Mati di Instagram Hanya untuk Hal 'Gila' Ini

Tahun-tahun awal

Jack Churchill dilahirkan di Hong Kong dan lulus dari Akademi Militer Kerajaan pada tahun 1926.

Beberapa tahun pertama dalam hidupnya dihabiskan untuk menjadi tentara.

Setelah menghabiskan hampir sepuluh tahun, dia memilih pensiun dan bekerja sebagai editor surat kabar, model, dan bahkan sempat muncul di film.

Kehidupan sipil tidak cocok dengan Jack, dan segera pada tahun 1940, dia memutuskan untuk mendaftar kembali di Angkatan Darat Inggris sebagai seorang perwira.

Baca Juga : Hanya Seorang Diri, Pilot Pesawat Tempur P-51 Ini Lindungi Seluruh Skuadron dari 30 Jet Tempur Jerman

Jack kemudian dikirim ke Prancis yang kemudian akan berhadapan dengan pasukan Jerman Hitler.

Namun, Hitler tidak tahu tentang Jack si Gila.

Pertama, dia menolak memberikan tanah dan meluncurkan serangan pada Jerman.

Kedua, dia mengendarai sepeda motor kesayangannya lengkap dengan busur dan anak panah, serta pedang Skotlandia sebagai senjata cadangannya.

Baca Juga : Ini yang Akan Anda Alami Saat Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Tiap Hari

Apa yang terjadi ketika Anda memilih membawa pedang dalam pertempuran penuh senjata api?

Nah, Jack pun tertembak di leher oleh Jerman, tapi itu tidak menghentikannya.

Bahkan pada satu titik, dia menyelamatkan seorang perwira Inggris yang terluka parah akibat serangan Jerman.

Setelah pertempuran Dunkirk (1940), Jack ditempatkan di bawah rejimen pelatihan Pasukan Khusus Inggris.

Baca Juga : Inilah Lubang Besar Kematian, Tempat 74 Budak Dikorbankan untuk Menemani Sang Ratu di Alam Baka

Tak hanya berhenti pada pelatihan, Jack juga mengambil bagian dalam serangan berani terhadap pangkalan Jerman di Vaagso, Norwegia.

Jack adalah pemimpin dari Komando Nomor 2.

Pernah pada malam saat pasukan komandonya sibuk mengamankan kota, dia bersama satu penjaga berhasil menangkap 42 orang Jerman sebagai tawanan.

Petualangan Jack si Gila tak pernah berhenti, selanjutnya dia bahkan bertugas di Palestina.

Baca Juga : Kisah Pilu Cut Nyak Dien, Pahlawan yang Makamnya Baru Ditemukan 50 Tahun Setelah kematiannya

Kemudian juga berlaku sebagai nstruktur di sekolah perang darat yang berbasis di Australia.

1959 adalah tahun ketika Jack pensiun dan juga menerima dua penghargaan untuk keberanian.

Dia adalah seorang pahlawan eksentrik yang membawa busur dan pedang lebar dengan taktik gila yang seringkali dimenangkannya.

Baca Juga : Jika Tak Segera Cabut Sanksi Militernya, China Pastikan AS akan Tanggung Akibatnya

Artikel Terkait