Penulis
Intisari-Online.com- Seorangdokter dari Malaysia dituduh membunuh istri dan putrinya menggunakan bola yoga yang diisi dengan karbon monoksida, mengutip dalam sebuah pernyataan di pengadilan Hong Kong.
Jaksa mengatakan kepada Pengadilan Tinggi bahwa Khaw Kim Sun meninggalkan bola yang digunakan untuk latihan Yoga di bagasi mobil di mana gas bocor dan membunuh mereka, menurut laporan dari pengadilan hari Rabu (22/08/2018).
Istrinya, Wong Siew Fing (47), dan putrinya Lily Khaw Li Ling (16), pada 22 Mei 2015 ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan dengan Mini Cooper yang terkunci,dimana kasus tersebut awalnya membingungkan polisi.
Pasangan itu dinyatakan meninggal di rumah sakit yang sama tempat Khaw bekerja di Rumah Sakit Prince of Wales dan hasil otopsimengungkapkan mereka meninggal karena menghirup karbon monoksida.
Polisi menemukan bola yoga kempes di bagian belakang mobil.
Khaw telah mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan pembunuhan.
Jaksa mengatakan bahwa Khaw adalah seorang warga Malaysia berusia 53 tahun, berselingkuh dengan seorangmahasiswi dan istrinya tidak memberinya izin perceraian.
Mereka menuduhnya melakukan rencana yang disengaja untuk membunuh istrinya, tulis South China Morning Post.
Jaksa sempat mengatakan kemungkinan Khaw tidak bermaksud membunuh putrinya.
Pengadilan mendengar bahwa dalam wawancara polisi, Khaw mengatakan dia telah mendesak putrinya yang lebih muda untuk tinggal di rumah dan menyelesaikan pekerjaan rumahnya pada hari kematian, menurut Apple Daily.
Khawdilaporkan terlihat mengisi dua bola yoga dengan karbon monoksida di Universitas China, di mana dia adalah seorang profesor di bidang anestesiologi di Chinese University of Hong Kong, kata laporan.
Baca Juga :Bukan Cuma Lulusan Keguruan, Lulusan Kedokteran Juga Banyak yang Nganggur!
Dia mengatakan kepada rekan-rekannya dia berencana untuk menggunakan gas pada kelinci tetapi kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia telah mengambilnya untuk menyingkirkan tikus di rumah.
Pada sidang di pengadilan berikutnyaKhaw akhirnya mendapathukuman penjara seumur hidup.
Khaw mengklaim bahwa putrinya yang remaja mungkin menggunakan bola yoga untuk melakukan bunuh diri.
Tetapi juri tidak memercayainya.
Baca Juga :Foto-foto Memilukan Penjualan Daging Kucing dan Anjing di Indonesia, Kejam dan Ekstrem!
Hakim Pengadilan Tinggi Judianna Barnes pada hari Rabu (19/09/2018), mengatakan pembunuhan itu direncanakan dan dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, Apple Daily melaporkan.
Setelah hukuman itu, Khaw dilaporkan berpaling untuk melihat ketiga anaknya yang lain, menurut Apple Daily.
Tak lama setelah persidangan, sebuah buku harian yang disimpan oleh istri yang dibunuh oleh seorangKhaw telah menjelaskan perkawinan mereka yang bermasalah di Malaysia.
Nahasnya, istrinya justru menyalahkan dirinya sendiri ketika calon pembunuhnya yang tak lain adalah suaminya berselingkuh dengan seorang mahasiswi.
Wong Siew Fing menyatakan penyesalannya yang mendalam atashancurnya hubungan dengan Khaw Kim Sun dalam sebuah buku harian yang ditulis dalam bahasa Inggris, South China Morning Post melaporkan.
"Saya tidak mendengarkan suami saya ketika dia mencoba mengatakan bahwa dia membutuhkan saya," tulisnya dalam buku harian di tahun 2013.
Mengenai anak-anaknya, dia menulis bahwa dia telah gagal merawat mereka atau bertindak sebagaicontoh untuk memberi mereka teladan "yang terbaik dalam hidup".
Wong berjanji untukberubah, tetapi kehilangan kesempatan ketika dia dibunuh oleh Khaw di Mini Cooper-nya pada 22 Mei 2015 lalu.
Wong, seorang mantan perawat, menikahi Khaw pada tahun 1992 di Inggris.
Mereka bertemu empat tahun sebelumnya, ketika dia menjadi mahasiswa kedokteran di sana.
Dalam buku hariannya, Wong mengeluh, "Ketika saya membantu anak-anak saya mengerjakan PR, saya tidak sabar."
Dia mengatakan dia juga akan mudah mudah ketika anak-anaknya ceroboh.
Baca Juga : Dari Pembunuhan hingga Bisnis Prostitusi, Inilah yang Dilakukan Geng-geng Penjara Paling Berbahaya di Dunia
"Ketika suami saya berbicara dengan saya, saya asyik menonton televisi," tulisnya.
Akibatnya, Khaw tidak mau membawanya ke konferensi untuk pekerjaannya, dan anak-anaknya menolak pergi ke bioskop dengannya atau bahkan berbagi rencana.
Dia juga merenungkan masa kecilnya, mengungkapkan bahwa argumen dengan orang tuanya telah membuatnya enggan untuk berhubungan dengan orang lain.
Ibunya dulu mengajarinya bahwa lebih baik dicintai daripada mencintai.
"Saya tidak bisa mengulanginya kembali. Saya menjadi egois. Sayaego dan ego," katanya.
Tapi dia berharap ada perubahan.
"Saya perlu... memberi tahu anak-anak saya, saya sangat mencintai mereka, bahwa Mummy akan menjadi lebih bertanggung jawab mulai sekarang, menjadi orang yang peduli daripada yang tidak sabar," tulisnya.
"Saya ingin memberi tahu suami saya bahwa saya akan lebih bertanggung jawab atas tindakan saya."
Buku hariannya juga menyebutkandaftar panjang orang-orang yang seharusnya dia syukuri, termasuk keluarganya.
Sekitar 26 kali dalam buku harian dia menulis, "Saya seorang wanita yang penuh gairah, berkomitmen dan penuh cinta." (Adrie P. Saputra)