Find Us On Social Media :

Kesaksian Nugroho Notosusanto, Penulis Film G30S/PKI tentang Baku Tembak di Rumah Ahmad Yani

By Ade Sulaeman, Jumat, 21 September 2018 | 13:45 WIB

Intisari-Online.com – Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 'menantang' Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) untuk mengeluarkan perintah kepada prajuritnya menonton film gerakan 30 September (G30S/PKI).

Bahkan Gatot menyarankan KSAD untuk melepas pangkatnya jika sampai tak berani memutar film yang menjadi tontonan wajib di era Orde Baru tersebut.

Tantangan Gatot disampaikan melalui akun Twitter miliknya, @Nurmantyo_Gatot, Kamis (20/9/2018):

Baca Juga : Mengungkap Tabir G30S dari Bangsal Forensik: Tidak Ada Pencungkilan Mata Seperti dalam Film

"Kalau KSAD tdk berani memerintahkan nonton bareng film G-30S/PKI, bgaimana mau mimpin prajurit pemberani & jagoan2 spt Kostrad, Kopassus, & semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut... ya sudah pantas lepas pangkat.

Ingat! Tdk ada hukuman mati utk perintah nonton bareng. Paling copot jabatan, bukan copot nyawa. Kalau takut, pulang kampung saja.

Krn kasian nanti prajuritnya nanti disamakan dgn pemimpinnya penakut. Kan bisa menjatuhkan harga diri prajurit TNI AD yg terkenal di dunia pemberani plus super nekat.

Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya."

Baca Juga : Ini Nasihat Terakhir DN Aidit kepada Adiknya Sebelum Kejadian G30S yang Berdarah Itu

Film dengan judul asli "Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" ini memang menjadi kontroversi.

Banyak yang menganggap film ini perlu ditonton untuk mengenang sejarah kelam Indonesia, namun tak sedikit pula yang menganggap film ini tidak sesuai dengan fakta sejarah.

Film G30S/PKI sendiri tidak lepas dari sosok Drs. Nugroho Notosusanto, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan IV, yang menjadi penulisnya.

Nugroho juga menjadi saksi mata langsung peristiwa mencekam peristiwa G30S, seperti pernah dipaparkannya melalui tulisan di Majalah Intisari edisi Oktober 1968 berikut ini.