Find Us On Social Media :

Imigran Kerap Dituding Sebagai Biang Keresahan Eropa, Padahal Belum Tentu Benar!

By K. Tatik Wardayati, Senin, 24 September 2018 | 10:45 WIB

Intisari-Online.com – Beban ekonomi yang makin berat menyebabkan Eropa tak sempat lagi menularkan nilai-nilai dasar kepada pendatang. Mereka dibiarkan mengembangkan sendiri nilai-nilai yang dibawa dari tempat asalnya.

Ketika pendatang makin banyak, benturan nilai makin terasa. Mereka yang merasa warga asli resah dan bahkan merasa terancam.

Tulisan Mayong Suryo Laksono ini menggambarkan ketika banyak kerusuhan terjadi di Eropa. Mari kita simak tulisannya, Eropa yang Kian Resah oleh Imigran, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 2011.

 --

Sejak Uni Soviet bubar dan Eropa Timur tercerai-berai, arus migrasi ke Eropa Barat sudah dimulai. Bahkan di Italia dikenal istilah “Orang Roma” untuk menunjuk para imigran dari pecahan Yugoslavia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya.

Baca Juga : Fakta Sejarah yang Disembunyikan: Hitler Secara Terbuka Lakukan Upaya Perdamaian di Eropa tapi Ditolak

Tapi yang belakangan makin terasa adalah arus imigran dari Asia (Barat-Tengah) dan Afrika  (Utara), terutama negara-negara Islam seperti Maroko, Aljazair, Tunisia, Turki, Afghanistan, Pakistan, dll.

Semula dipahami sebagai upaya alamiah sebuah bangsa untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Namun setelah bangsa-bangsa itu menganggap bahwa bermigrasi ke Eropa satu-satunya jalan menuju kehidupan yang lebih baik, yang terjadi adalah gelombang pengungsi dan pendatang. Negara-negara Eropa lantas merasa terbebani.

Orang-orang “Roma” di Italia yang bertahun-tahun tak masalah tinggal di permukiman liar,  tiba-tiba menjadi gangguan. Kegiatan keagamaan pendatang dari Afrika Utara dan Timur Tengah, yang sebelumnya tidak masalah, tiba-tiba dipersoalkan karena jumlahnya makin banyak sehingga dianggap mengancam nilai-nilai Eropa.

Multikulturalisme gagal

Eurobaromoter Research yang diprakarsai Uni Eropa dalam laporan berjudul The European Citizens and the Future of Europe (2006) menyimpulkan, orang Eropa risau akan banyaknya imigran.

Baca Juga : 10 Kota dengan Orang Kaya Terbanyak di Dunia Dikuasai Amerika dan Asia, Bagaimana Nasib Eropa?

Mereka cemas akan kelangsungan negara mereka, cemas akan masa depannya. Dalam laporan itu juga dijelaskan, perdebatan negara-negara Eropa tentang imigran sudah ada sejak tahun 1990-an.