Eva Peron, Istri Diktator Argentina yang Jenazahnya Disembunyikan, Mengapa?

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com – Jenazah Eva Duarte de Peron, isteri bekas diktator Argentina, 14 tahun lamanya disembunyikan di sebuah pemakaman di Milano sebelum diangkut diam-diam ke Madrid. Demikian menurut AP yang dimuat dalam International Herald Tribune 7 September 1971.

“Evita" Peron meninggal karena leukemia pada tahun 1952 pada usia 33 tahun. Jenasahnya diserahkan pada suaminya, diktator dalam pengasingan Juan Peron, 76, di Madrid permulaan bulan September.

Berita pengembalian itu menimbulkan tanda tanya karena orang ingin tahu dimana jenasah itu disimpan sebelumnya.

Baru beberapa hari kemudian setelah berita itu Ettore Fusetti, Presiden dari Organisasi pemakaman Irof membuka tabir rahasia. Jenasah itu 14 tahun lamanya dikubur di pemakaman Musocco di bawah nama Maria Maggi de Magestris.

Baca Juga : Bertemu Evita Peron di Recoleta, Buenos Aires

Dimana jenasah itu berada sebelum dibawa ke Milano Fusetti tidak mengatakan. Namun menurut pejabat pemakaman lair Maria Maggi dimakamkan di tempat pemakaman Maggiore di Milano pada tanggal 13 Mei, 1957.

Waktu itu petinya datang dari Buenos Aires dan semua dokumen tampaknya lengkap. (Menurut sumber-sumber di Madrid Peron mengatakan bahwa tubuh isterinya disingkirkan oleh pengganti-penggantinya sampai sekarang).

Menurut Fusetti seorang wanita, yang ia tidak mau menyebut identitasnya datang untuk “mengakui" mekam tersebut. Ia memperlihatkan dokumen-dokumen yang tampaknya beres dan malahan membayar sewa untuk 30 tahun dimuka.

Sesudah 30 tahun itu tubuh akan dikeluarkan dari makam dan ditaruh dalam suatu ruangan khusus.

Baca Juga : Dulu Kaum Yahudi Hampir Memilih Argentina Sebagai Tanah Air, Bukan Palestina

Menurut direktur tersebut wanita yang sama menandatangani surat-surat baru-baru ini untuk membawa jenasah ke Madrid. .

Sebuah mobil jenasah hitam biasa mengangkut peti itu dari Milano ke perbatasan Perancis – Spanyol. Menurut Fusetti pada saat terakhir mobil mau berangkat dari Milano masih ada seorang yang tidak dikenal, ikut masuk.

Namun ini bukan soal. Biasanya seorang anggota keluarga ingin ikut mengantarkan jenasah ketempatnya yang baru.

Mobil jenasah di daerah Spanyol dijemput oleh dua mobil. Penumpang mobil itu memperkenalkan diri sebagai sanak keluarga Ny. Maggi. Mereka mengantarkannya sampai ke suatu tempat 4.0 km dari Madrid.

Di situ sopir mobil jenasah diminta memindahkan peti kemobil lain. Lalu ia diminta kembali ke Italia.

Menuruf Fusetti sang sopir memang kurang enak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Namun ia menendaskan bahwa tidak ada paksaan dalam hal ini. (Intisari Oktober 1971).

Baca Juga : Berniat Tenangkan Pasar, Presiden Argentina Malah Buat Blunder yang Bikin Rakyat Panik

Artikel Terkait