Find Us On Social Media :

Honor Penari Ratoh Jaroe Diduga Bermasalah, Ini Pernyataan Pihak SMA 23 Jakarta

By Adrie Saputra, Rabu, 19 September 2018 | 17:30 WIB

Edi tak merinci berapa jumlah uang yang pihaknya terima dalam sekali kiriman dari pihak Lima Arus.

Namun, ia menyebut uang tersebut digunakan untuk akomodasi para siswanya selama 12 kali berlatih di GBK plus satu kali tampil saat pembukaan Asian Games.

"Kita 13 kali ‎ke GBK. 12 kali latihan dan 1 kali tampil pas pembukaan. Selama disana kita semua yang urut keperluan siswi," kata Edi.

"Buat nyewa bus aja sekitar lima juta keluar, kita kan pakai 2 bus dan itu harus bus yang sesuai standar mereka, enggak bisa bus sembarangan. Belum lagi buat snack dan minum anak-anak. Nah itu semua kita pakai uang operasional," sambungnya.

Baca Juga : Yolanda Duvernay, dari Mantan Penari dan Budak Seks Menjadi Orang Terkaya di Inggris

‎Edi mengatakan tak hanya sekolahnya saja yang belum memberikan sisa uang operasional kepada para penari.

Dikatakannya, 17 SMA lain di Jakarta yang siswinya dipilih menjadi penari Ratoh Jaroe juga belum memberikan sisa uang operasionalnya.

"Jadi bukan cuma disini aja, di sekolah lain juga belum ada yang kasih sisa uang operasional, saya kan saling komunikasi dengan sekolah-sekolah lain," kata Edi.

"Jadi gimana mau ngasih orang kita aja baru dapat semalam. Rencananya paling lambat hari Jumat kita akan berikan ke para siswi," kata Edi.

Adapun 17 SMA lain di Jakarta yang muridnya terlibat dalam tarian Ratoh Jaroe yakni SMA 70, SMA 6, SMA 3, SMA 71, SMA 82, SMA 66, SMA 4, SMA 68, SMA 78, SMA 49, SMA 34, SMA 48, SMA 90, SMA 46, SMA 24, SMA Angkasa I Halim dan SMA Dian Didaktika. (Elga Hikari Putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penari Ratoh Jaroe Asian Games Belum Dibayar, SMA 23: Bukan Honor tapi Uang Operasional