Find Us On Social Media :

Tan Malaka, Pendiri Sekaligus ‘Korban’ PKI yang Pernah Memimpikan Bersatunya Kekuatan Islam

By Ade Sulaeman, Selasa, 18 September 2018 | 14:15 WIB

Yang saya ingat lagi dari pidatonya itu ialah tentang kekuatan umat Islam yang tersebar sejak dari Afrika Utara sebelah Barat, di Maghribi terus kearah Timur ke Libia, ke Tunis, Mesir, Timur Tengah, India (Pakistan), semenanjung Melayu sampai ke Indonesia.

Baca Juga : Gunakan Jenazah Manusia, Perusahaan Swiss Membuat Berlian yang Harganya Sangat Mahal, Bagaimana Bisa?

Menurut Tan Malaka, alangkah hebatnya kekuatan itu apabila dapat dipersatukan.

Tetapi kenyataannya, jutaan umat yang hidup dari Maghribi sampai ke Indonesia itu terpecah-pecah ibaratkan pasir kering.

Hebat sekali! Pikir saya. Dan masih panjang lagi pidato pemimpin komunis yang oleh PKI disebut sebagai Trotzky-ist itu.

Kedua kalinya saya melihat (dan kali ini dekat sekali, hanya dibatasi oleh meja) Tan Malaka ialah di Yogya, di kantor Pucuk Pimpinan Gerakan Pemuda Islam Indonesia.

Baca Juga : Ditanya Putin yang Keheranan Mengapa Jack Ma Pensiun Padahal Masih Muda, Begini Jawaban Pendiri Alibaba Itu

Entah siapa dewasa itu yang mengambil prakarsa, tetapi saya mendapat tahu bahwa pada malam itu Tan Malaka akan datang di kantor GPII. Dan benarlah!

Seingat saja yang membuka pertemuan dewasa itu Harsono (Tjokroaminoto) yang kini menjabat Menteri dalam Kabinet Pembangunan itu.

Dengan gaya khas Harsono — kalem, antep, tenang, — dibukalah pertemuan dan mengucapkan terima kasih kepada tetamunya, yang disebutnya Pak Tan Malaka.

Oleh Harsono juga dikisahkan pengalamannya semasa zaman Jepang, sewaktu dia untuk kali pertama melihat Tan Malaka ini.

Yang membawa kerumahnya ialah kakak kandungnya, Anwar Tjokroaminoto. Harsono dewasa itu berdiam di Tanahi Tinggi Galur, sedangkan Anwar di Gg. Kramat Baru.