Find Us On Social Media :

Turki Sepakat Membeli Sistem Rudal S-400 dari Rusia, NATO pun Tak Bisa Berbuat Apa-apa

By Intisari Online, Senin, 17 September 2018 | 17:30 WIB

Intisari-Online.com - Soal keputusan Turki membeli sistem rudal S-400 dari Rusia, Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengaku tak bisa berbuat banyak.

Lembaga yang dibentuk pada 4 April 1949 itu berujar, terdapat tantangan ketika Turki memutuskan membeli sistem rudal canggih tersebut.

Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg di lembaga think tank konservatif Heritage Foundation di Washington, Amerika Serikat ( AS).

Seperti disebut di atas, sepeti dilansir Hurriyet pada Sabtu (15/9), Stoltenberg mengaku tak bisa berbuat banyak karena pembelian itu merupakan keputusan Turki sebagai negara.

Politikus asal Norwegia itu menjelaskan betapa pentingnya Turki sebagai anggota NATO maupun sebagai sekutu secara geografis.

Baca Juga : Abaikan Sanksi AS, Turki Siap Terima Rudal S-400 Rusia, NATO Makin Khawatir

Ia memaparkan, Ankara berkontribusi besar ketika melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), maupun menerima pengungsi Suriah.

"Mereka menerima jutaan pengungsi, dan mengimplementasikan perjanjian dengan Uni Eropa untuk mengatur arus migran di Laut Aegea," ujar Stoltenberg.

Karena itu, ia mengaku memahami jika terdapat perselisihan antara Turki dan AS soal pembelian sistem pertahanan anti-serangan udara itu.

Apalagi, Kongres sempat mengesahkan undang-undang yang melarang AS menjual jet tempur F-35 ke Turki jika mereka ngotot membeli S-400.

"Pastinya ada tantangan ketika mengombinasikan S-400 dengan F-35. Saya menyambut adanya dialog untuk menyelesaikan isu tersebut," katanya.

Mantan Perdana Menteri Norwegia 2000-2001 dan 2005-2013 itu meminta agar peran Ankara tidak dikesampingkan sebagai bagian dari NATO.

Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, Turki telah menyepakati pembelian sistem rudal tersebut dengan membayar uang muka 2,5 miliar dolar AS (Rp 36,5 triliun).