Penulis
Intisari-Online.com – Bicara tentang bom nuklir, pasti membuat kita takut.
Sebab, bisa dibilang, bom nuklir adalah satu dari senjata paling berbahaya di dunia.
Namun selain bom nuklir, masih ada senjata paling berbahaya dan mematikan di dunia yang pernah diciptakan oleh manusia.
Apa saja?
Inilah 7 senjata paling mematikan yang pernah diciptakan dilansir dari warhistoryonline.com.
7. RPG - Rocket Propelled Grenade
Berdasarkan Panzerfaust Jerman, Nazi –lah yang mengembangkannya. Dengan RPG, Anda bisa menembakkan roket ke tank dan menghancurkannya.
Setelah Nazi, alat ini sering digunakan Amerika dalam Perang Vietnam.
Di pertengahan tahun 1950-an, tentara Amerika mengembangkan versi mereka dari RPG, yang dikenal sebagai HUKUM, senjata antitank ringan.
6. Flamethrower
Flamethrower digolongkan sebagai alat pembakar, yang secara khusus dirancang untuk memproyeksikan api dan dapat dikendalikan.
Flamethrower digunakan pertama kali oleh orang Yunani kuno, sejauh abad ke-1 Masehi. Lalu digunakan sepanjang Perang Dunia I oleh Jerman, dan lebih umum digunakan dalam Perang Dunia Kedua.
Tidak semua flamethrowers sama. Beberapa dirancang untuk memproyeksikan aliran api yang disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar. Lainnya dirancang untuk memproyeksikan nyala gas yang panjang.
Biasanya militer menggunakan flamethrower di sekitar benteng penyerang, bunker, dll.
Baca Juga : Cerita Anna Anderson yang Berhasil Menipu Orang Selama 64 Tahun dengan Mengaku Sebagai Putri Raja
5. Nimitz Class Aircraft Carrier
US Nimitz Class adalah kapal perang terbesar di dunia. Dengan biaya sekitar 4,5 miliar US Dollar, kapal ini juga yang paling mahal.
Kapal perang ini dapat membawa 100.000 ton senjata hingga 90 pesawat.
Saat ini, ada sepuluh kapal induk Kelas Nimitz yang beroperasi dengan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Kapal utama kelas ini dinamai setelah komandan Armada Pasifik Perang Dunia II Amerika, Fleet Admiral Chester W. Nimitz, laksamana armada terakhir AL AS.
4. Virus Chimera
Dalam Mitologi kuno, chimera adalah hewan yang terbentuk dari bagian-bagian binatang yang berbeda, seperti hippogriff atau griffin.
Jadi, virus Chimera dibuat dengan menggabungkan DNA dari dua atau lebih virus lainnya.
Pada tahun 1980-an, Uni Soviet bereksperimen dengan virus ini.
Dengan menggunakan materi genetik dari virus lain dan menyuntikkannya ke virus cacar (atau virus lain) sehingga menghasilkan chimera.
Ini terobosan rekayasa genetika yang sangat mematikan.
Baca Juga : Ternyata Seperti Inilah Percobaan Medis Untuk Menghidupkan Kembali Orang Mati
3. Aviation Thermobaric Bomb of Increased Power
Pada tahun 2007, Rusia berhasil menguji dan merilis "Aviation Thermobaric Bomb of Increased Power", yang dengan cepat dijuluki "Father of All Bombs" (FOAB).
FOAB dilaporkan 4 x lebih kuat daripada bom non-nuklir terbesar militer AS, yang secara resmi ditunjuk dengan akronim "MOAB" dan dikenal sebagai "Mother of All Bombs”.
Ini menjadikan perangkat Rusia secara resmi memiliki senjata non-nuklir konvensional paling kuat di dunia.
FOAB ini menghasilkan kekuatan 44 ton TNT.
2. ICBM
The Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) adalah rudal balistik yang diarahkan ke sasaran.
Ia dapat melakukan perjalanan setidaknya 3.400 mil dan dibangun terutama untuk mengangkut senjata nuklir.
ICBM memiliki kemampuan untuk diluncurkan dari pesawat terbang, kapal selam, silo rudal, dan kendaraan.
Baca Juga : Fakta Sejarah yang Disembunyikan: Hitler Secara Terbuka Lakukan Upaya Perdamaian di Eropa tapi Ditolak
1. Tsar Bomba
Inilah senjata paling mematikan yang pernah diciptakan. Namanya Tsar Bomba.
Senjata ini adalah senjata Uni Soviet yang dibuat untuk melawan program nuklir Amerika Serikat.
Tsar Bomba tetap merupakan bom paling kuat yang pernah diledakkan oleh umat manusia.
Untuk membandingkan, perangkat paling kuat yang pernah dibuat Amerika Serikat adalah B41.
B41 memiliki hasil maksimum 25 megaton TNT, sementara Tsar Bomba memiliki hasil maksimum 100 megaton TNT.
Jika bom ini diledakan, maka asapnya bisa mencapai setinggi 40 mil di langit, yang kira-kira tujuh kali lebih tinggi dari Gunung Everest.
Baca Juga : Hari Palang Merah Indonesia: Kenapa Darah dari PMI Harus Bayar padahal Berasal dari Donor yang Gratis?