Find Us On Social Media :

Debat Pilpres Pakai Bahasa Inggris: Ini Peringkat Orang Indonesia Terkait Kemampuan Bahasa Inggris

By Ade Sulaeman, Jumat, 14 September 2018 | 13:15 WIB

08

Intisari-Online.com - Debat Capres-cawapres pada Pilpres 2019 diusulkan menggunakan bahasa Inggris oleh salah satu kubu pendukung capres-cawapres.

Memang, Bahasa Inggris sudah lama menjadi bahasa yang wajib dikuasai seseorang jika harus berkomunikasi orang-orang dari negara lain.

Khusus untuk kemampuan bahasa Inggris, banyak yang menilai bahwa kebanyakan orang Indonesia tidak pandai berbahasa Inggris.

Namun, benarkah demikian? 

Baca Juga : Jokowi Ingin Sungai Ciliwung Seperti Sungai Cheonggyecheon, Sungai Buruk Rupa yang 'Disulap' Jadi Cantik

Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dirilis oleh English First (EF) yakni EF EPI (EF English Proficiency Index) 2015 mengungkapkan, kemampuan bahasa Inggris orang Indonesia khususnya orang dewasa berada di urutan ke-32 dari 70 negara.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemampuan bahasa Inggris orang dewasa Indonesia berada di level menengah.

Selain itu, ditemukan pula bahwa rata-rata kemampuan bahasa Inggris wanita Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria Indonesia.

Dalam penelitian tersebut, EF melakukan tes bahasa inggris terhadap 910.000 orang dewasa dari 70 negara di dunia dengan rentang usia 20-31 tahun.

Baca Juga : Rumah di Bandung Dikepung Tembok Tetangga, Ini Aturan Hukum tentang 'Tanah Helikopter'

Hasil penelitian EF EPI didapatkan dengan menggabungkan data dari EF Standar English Test (EFSET) yaitu sebuah tes bahasa Inggris gratis pertama yang telah memenuhi standard dan diakui di dunia.

Director of Educational Research and Development EF English Firts, Steve Croock mengatakan, EF EPI mampu memberikan gambaran dan menganalisa hubungan antara kemampuan bahasa Inggris dengan daya saing ekonomi suatu negara.

“Kompetensi bahasa Inggris menjadi sangat krusial untuk menghadapi persaingan global, yang mencakup persaingan sumber daya manusia, pendidikan, dan perekonomian, terutama menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” ungkap Steve di Hotel Kempinski, Jakarta (5/11).

Lebih lanjut, Steve menjelaskan, peningkatan hasil tes masyarakat Indonesia dari tahun sebelumnya, tidak terlalu menunjukkan perubahan yang signifikan.

Baca Juga : (Foto) Makam Putri Diana Terungkap, 21 Tahun Setelah Kematiannya

Berbeda dengan India dan Argentina yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Hal ini dipengaruhi oleh investasi pendidikan di negara tersebut juga mengalami peningkatan.

Sedangkan untuk di Asia sendiri, Indonesia berada di urutan ke-8 dengan skor 52,9 persen.

Di urutan pertama diraih oleh Singapura, kemudian di urutan berikutnya diikuti oleh Malaysia dan India. Sedangkan Kamboja berada di urutan terendah.

Baca Juga : Benarkah Bunuh Diri Bisa Dicegah dengan Mengenali Tanda-tandanya? Nyatanya Tak Sesederhana Itu