Penulis
Intisari-Online.com – Sebagian besar dari rakyat Rusia tidak mengenalnya. Tak pernah ia menonjolkan diri. Tak pernah ia disebut-sebut dalam radio atau suratkabar. Jarang sekali ia mau beraga di depan lensa. Apabila tampil di muka umum, sedikit sekali yang dikatakannya.
Satu-satunya pernyataan yang ditekankannya dalam suatu interview, hanya terdiri dari empat patah kata, “Saya adalah ibu rumah tangga.”
Nyonya Krushchev berasal dari Kalinovka, dekat perbatasan Ukraine di propinsi Kursk. Ayahnya seorang opsir. Nina, begitu nama gadis yang kemudian menjadi nyonya perdana menteri Rusia itu, mempunyai bakat kesenian.
Ia mengikuti sekolah seni dan kemudian menjadi pemain piano yang sempurna. Orang tuanya mula-mula tidak setuju ketika Nina merasa tertarik kepada seorang pemuda keturunan pekerja tambang yang amat sederhana itu.
Baca Juga : Rusia Gelar Latihan Militer Terbesar Sejak Perang Dingin, Ada Lebih dari 300.000 Tentara Ambil Bagian!
Secara intuitip telah merasakah Nina, bahwa dalam pemuda yang nampaknya kasar dengan perangai yang membual-bual itu, tersembunyi api dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat menggoncangkan dunia?
Meskipun mendapat tentangan dari orangtuanya, Nina pada tahun 1920 toh menikah dengan pemuda pilihannya. Ketika itu Nina berumur 20 tahun, Nikita 26 tahun.
Nikita pada waktu itu suka sekali mengunjungi dan tampil ke muka dalam rapat-rapat partai setempat. Tiap-tiap sore itulah pekerjaannya. Hal ini dihentikan oleh Nina. “Nikita, coba ikutilah kursus petang untuk para pekerja di Kiev." Nasihat itu diikutinya.
Nina sendiri selain menjalankan tugasnya sebagai ibu muda dengan anak-anak yang masih kecil, melanjutkan pekerjaannya memberi kursus tentang soal-soal pertanian. Dalam pada itu tidak dilupakan peranannya sebagai isteri, mendampingi dan membantu suaminya.
Baca Juga : Lenin, Membuat Sejarah 'Berdarah' Berulang Terus di Rusia
Atas pengaruh wanita yang lemah lembut itu, Nikita mau berkenalan dengan sastera dan kesenian. Atas dorongan Nina pula, Nikita masuk universitas Moskou. Isteri yang sabar dan teguh usaha itu rupa-rupanya tetap mempunyai harapan besar tentang hari depan suaminya. la tidak salah terka bintang kebesaran suaminya mulai membubung.
Nina ketika itu sering mengunjungi pertemuan ramah-tamah dengan 'chai s limonom v vysokim stakane', teh jeruk dalam gelas panjang. Demikan ia berkenalan akrab dengan Nadezhda isteri kedua Stalin, dan dengan Elena Malenkov dan Polina Molotov.
Kemudian suami-suami mereka turut menjadi akrab. Nikita Khrushchev mulai bergerak di kalangan tertinggi di Uni Soviet.
Kebesaran suaminya minta pengorbanan yang tidak kecil dari Nina. Urusan banyak dan kesibukan yang luar biasa itu sering membuat Nikita tegang, lekas marah. Kerapkali Nina ditinggalkan sampai berminggu-minggu. Tetapi semuanya itu ditanggungnya dengan sabar dan tabah hati.
Baca Juga : Jet Tempur Rusia Generasi Terbaru akan Dibekali Teknologi 'Pembunuh' F-22 dan F-35
Wanita Uni Sovyet tidak dilarang untuk ambil bagian dalam kegiatan politik. Pada tahun 1954 Yekaterina A. Furtseva memegang peranan cukup penting dalam pimpinan partai: ia sering menemani Bulganin dan Khrushchev dalam perjalanan-perjalanan dinas mereka. Tetapi Nina tetap tidak mau tampil ke muka.
Pernjataannya, “Saya adalah ibu rumah-tangga" terbukti dalam hidupnya. Ketika suaminya diberi Lentjana Lenin dan Medali Mas Palu Arit, Nina tidak turut menyaksikan, tetapi sibuk menyiapkan pesta mesra di kalangan keluarganya.
Hanya Ninalah yang dapat memberikan hukuman “kurungan rumah" kepada Medved (“Beruang", nama ejekan Nikita), ketika pada suatu malam ia pulang lesu letih kehabisan tenaga, dan memulihkan kekuatannya dengan kobis dan mentimun mentah.
Khrushchev dalam keadaan tegang sering marah-marah dan meninggalkan sidang sambil membentak-bentak tetapi atas pengaruh isterinya beberapa jam kemudian ia dapat kembali dengan “kemanisan" wajah Nina.
Baca Juga : Inggris Kaget! Kapal Selam Nuklir Rusia Masuk ke Perairan Mereka Tanpa Terdeteksi Radar
Apabila sendirian di rumah, Nina suka membaca buku-buku berat tentang politik dan teknik. Tak dilupakan pendidikan anak-anaknya: Sergei, Nadia dan Rada.
Hidup perkawinan selama 43 tahun itu dalam hati Nikita sungguh menimbulkan rasa penghargaan terhadap Ninonka (nama rayuan yang diberikan kepada isterinya).
Hal ini ternyata ketika pada tahun 1957 ada pesta perjamuan. Ketika itu Ninonka seperti biasanya tidak hadir. Pada pembukaan perjamuan, para undangan mengusulkan kepada Khrushchev, “Marilah kita minum untuk kesehatan isteri anda."
Dengan segera Khrushchev bangun dari kursinya dan dengan perasaan terharu berteriak, “Semoga ia panjang umur! Semua ini kudapat darinya."
(Berdasarkan karangan Gwen Robyns, The woman behind Khrushchev, dalam majalah Look. 15 April. 1958 – seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 1963).
Baca Juga : Vladimir Putin, Mantan Agen Rahasia Rusia yang Kerap Membunuh Pengkhianat Negara secara Diam-diam