Find Us On Social Media :

Cerita Mafia Rusia di Amerika: Anti Bisnis Prostitusi dan Tolak Jual -Beli Obat Bius

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 13 September 2018 | 19:00 WIB

Intisari-Online.com – Biasanya kata Mafia dikaitkan dengan Sisilia, sebuah pulau di Italia. Ternyata Rusia juga mengekspor Mafia ke Amerika. Vladimir Reznikov merupakan salah satu di antaranya.

Berikut ini tulisan Daniel Burstein seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1987.

Pukul 07.15, 13 Juni 1986, Vladimir Reznikov keluar dari Restoran Odessa di Brighton Beach Avenue, Brooklyn.

Di luar jalanan mandi cahaya matahari, karena hari itu salah satu hari terpanjang sepanjang tahun. Seperti Reznikov, orang-orang  yang duduk-duduk di sana imigran Rusia keturunan Yahudi.

Baca Juga : Berkedok sebagai Penegak Hukum, Tak Disangka Pria Ini adalah Mafia dan Pembunuh Bayaran Kelas Dunia

Reznikov menyeberangi Jl. Brighton Beach Avenue yang lebar dan naik ke Nissannya yang masih baru. Ketika sedang keluar dari lapangan parkir, seseorang mendekat ke jendela mobilnya, lalu memuntahkan enam peluru dari pistol automatis 380 ke kaki, paha dan sisi tubuh Reznikov.

Dari penjara langsung beremigrasi

Reznikov yang sebelum ke Kalifornia adalah jebolan Penjara Kiev, sudah tidak asmg lagi dengan pertumpahan darah.

"Dalam delapan dan sepuluh kasus pembunuhan terbuka di kalangan emigran Rusia di Brooklyn tahun-tahun belakangan ini, beberapa kali nama Reznikov muncul," kata Lt. Donald Kelly, eks komandan Unit Detektif Wilayah 61 Brooklyn.

Baca Juga : Kisah Gengster St.Petersburg, Mafia Rusia yang Tak Gentar Lakukan 'Jual-Beli' Nyawa

Dalam keadaan terluka parah, Reznikov meraih senapan kaliber 025-nya yang tidak terdaftar,  lalu berusaha beringsut ke luar dari pintu mobil, tetapi sebuah peluru bersarang di kepalanya. Tamatlah riwayatnya. Si penyerang, yang menurut polisi pemuda kulit putih berusia 20-an', melompat ke dalam Plymouth hijau dan ngebut pergi.

Yang menyaksikan kejadian itu belasan orang, namun sedikit sekali yang mau membuka mulut kepada polisi. Yang mau bicara pun tidak memberikan informasi yang meyakinkan.

Pembunuhan terhadap Reznikov cocok dengan pola kekerasan yang semakin meningkat di kalangan Mafia Rusia. Enam tahun yang lalu ditemukan seorang ibu emigran dengan anak laki-lakinya dalam keadaan tak bernyawa di apartemen mereka di Brooklyn.

Mata mereka dicungkil ke luar. Polisi percaya ini pembunuhan bermotif balas dendam yang ada hubungannya dengan Mafia Rusia, namun mereka tak pernah berhasil memecahkan misteri kasus tersebut. Sedangkan tiga tahun yang lalu, seorang saksi yang mau bekerja sama dengan polisi dalam kasus pencurian perhiasan diancam dengan granat tangan.

Baca Juga : Runtuhnya Komunis Kebangkitan Mafia Rusia: Tanpa Memandang Derajat Kejahatan, bahkan Polisi pun Terlibat di Dalamnya

Februari tahun lalu, seorang emigran tewas dan dua lainnya luka-luka karena ditembak di suatu daerah pemukiman yang tenang di Sheepshead Bay, Brooklyn. Sejak terbukanya emigrasi di Rusia lima belas tahun yang lalu, sudah lebih dan seratus ribu orang Rusia pindah ke AS.

Sebagian besar orang-orang keturunan Yahudi yang mencari kebebasan beragama atau sekadar mencari penghidupan yang lebih baik. Namun, beberapa di antaranya punya latar belakang kriminal, malahan ada yang khusus dibebaskan untuk beremigrasi.

Orang-orang yang hanya beberapa gelintir ini semacam pil beracun yang konon sengaja   disediakan oleh para birokrat Rusia untuk tanah air baru para emigran ini. Menurut FBI, ada kira-kira lima ratus penjahat profesional yang kini tinggal di New York.

Kelompok-kelompok penjahat yang lebih kecil tinggal di Philadelphia, Los Angeles dan kota-kota lain.

Baca Juga : Terlibat Perdagangan Narkoba Hingga Pembunuh Bayaran, Inilah 10 Sindikat Mafia Paling Terkenal di Dunia

Bukan koin emas, tetapi batu dan kentang

Dibandingkan dengan Mafia 'tradisional', Mafia Rusia lain sekali. Para gangster Rusia biasanya beroperasi dalam kelompok-kelompok kecil, kadang-kadang hanya terdiri atas tiga empat orang. Orang-orang Rusia ini membangun tembok pemisah terhadap  dunia luar yang sulit sekali ditembus.

Para anggota gang sering kali berasal dari daerah yang sama, ada yang dari Odessa, ada yang dari Kiev. Pada umumnya gangster Rusia kurang suka pada bidang obat bius atau prostitusi.

Mereka lebih gemar beroperasi di bidang 'kantoran', misalnya pencurian dan pemalsuan kartu kredit dan penggelapan pajak bensin. Meskipun demikian lingkup kegiatan mereka semakin luas dan hubungan mereka dengan organisasi-organisasi kejahatan semakin baik.

Juli tahun lalu dari tujuh orang yang ditangkap karena menghindari pajak penjualan bensin sebesar lebih dari 16 milyar dolar, di antaranya ada tiga emigran Rusia dan seorang berasal dari keluarga Genovese (Mafia Italia) yang terkenal. Menurut pejabat pemerintah, ini kejahatan penghindaran pajak bensin yang terbesar di AS.

Baca Juga : Patut Diteladani, Inilah 10 Aturan 'Baik' Para Mafia, Salah Satunya Dilarang Berbohong

Polisi belum tahu alasan Vladimir Reznikov dibunuh, namun kasus ini mirip matryoshka, yaitu boneka tradisional Rusia yang kalau menggeliat di dalam tubuhnya tampak boneka lagi, begitu seterusnya.

Di balik pembunuhan itu, bukti-bukti menunjukkan adanya sangkut paut dengan komplotan pemalsu kartu kredit dan penembakan di Sheephead Bay.

Ketika masih muda di Kiev, Vladimir Reznikov dipenjarakan. Waktu mendaftarkan diri untuk beremigrasi ke AS, ia menggunakan alasan merasa tidak bebas menganut agama. Tidak lama setelah sampai di AS pada pertengahan 70-an, ia sudah menjadi penjahat yang lihai sekali.

Di Los Angeles ia pura-pura menjadi pelaut Sovyet yang ingin menjual koin emas. Dengan akalnya ia berhasil menyikat uang beberapa tukang daging sebanyak 25.000 dolar.

Baca Juga : Marak di Kalangan Mafia, Beginilah Sepak Terjang 'Stiletto' Italia

(Tasnya yang katanya berisi koin emas ternyata penuh dengan batu dan kentang).  Ia dinyatakan bersalah melakukan pencurian besar dan masuk Penjara Kalifornia sebentar.

Di  New York, setelah dituduh terlibat pembunuhan sesama emigran di hari tahun baru 1981, ia menghilang selama dua tahun. Ketika muncul lagi untuk diadili pada tahun 1983, mendadak pengakuan seorang saksi kunci berubah, sehingga Reznikov bebas.

Menurut polisi, ia sering pergi ke Brighton Beach, tempat bermukimnya sekitar 30.000 emigran Rusia, untuk makan makanan Rusia dan mengurus bisnis. Ia diketahui terlibat bisnis bensin dan minuman keras secara tidak sah.

Ada lagi yang bilang ia seorang tukang tembak. Sampai saat ini pihak yang berwenang belum berhasil menyeret pembunuhnya ke pengadilan.  

Baca Juga : Bos Mafia Paling Dicari di Italia Ini Berhasil Dibekuk di Balik Lemari