Penulis
Intisari-Online.com- KRET, sebuah perusahaan pertahanan Rusia mengklaim telah mengembangkan prototipe sistem radar fotonik dan sedang membangunnya dalam skala penuh.
Jet tempur generasi keenam Rusia serta pesawat tanpa awak generasi berikutnya dilengkapi dengan "radar radio-fotonik" yang penting.
Jika Rusia berhasil mengembangkan sistem seperti itu, Moskow akan memiliki sensor dengan jangkauan dan resolusi yang jauh lebih besar dan cukup tinggi untuk menangkap citra tiga dimensi dari target udara.
Secara potensial, sistem radar itu dapat mengembangkan jalur kualitas senjata pada pesawat siluman jika terbukti berhasil.
Baca Juga : Beginilah Cara ISIS Menjadikan Para Perempuan sebagai Komoditas dan Budak Seks di Timur Tengah
Menurut kantor berita TASS, RTI Group Rusia diharapkan dapat menyelesaikan penelitian tahun ini.
Radar fotonik dapat menyediakan pencitraan gelombang radio ketika sebuah gambar memiliki detail yang lebih besar.
"Radio-fotonik radar akan dapat melihat lebih jauh dari radar yang ada," kata Vladimir Mikheyev, seorang penasihat wakil kepala eksekutif utama KRET.
KRET mengklaim telah mengembangkan prototipe kerja berbagai subkomponen radar fotonik mereka dan tengah membangunnya secara penuh.
Baca Juga : Jonatan Christie Ternyata Punya Niat 'Nakal' Saat Ngepel di Lapangan, Ini Pengakuannya
Sebuah radar fotonik menggantikan sirkuit elektronik lama radar konvensional dengan laser dan kemudian menghasilkan sinyal frekuensi radio berkualitas tinggi.
Sementara radar fotonik masih menggunakan gelombang radio untuk menemukan objek seperti sistem konvensional, laser dapat digunakan untuk menjangkau frekuensi hingga ratusan gigahertz.
Saat ini radar laut dan kontrol lalu lintas udara biasanya beroperasi dalam kisaran 1-12 gigahertz.
Sementara Rusia mulai berinvestasi dalam aplikasi militer teknologi radar fotonik, Pentagon memiliki awal yang cukup besar.
Baca Juga : Sri Mulyani: Tiap Rupiah Melemah Rp100, Penerimaan Negara Naik Rp4,7 Triliun
Memang, Pentagon memiliki serangkaian program pengembangan teknologi berbasis fotonik yang sedang dijalankan.
Bukan hanya untuk radar tetapi juga untuk sinyal intelijen dan aplikasi lain.
Namun kenyataan bahwa Moskow dan Beijing juga tengah menggarap teknologi ini, maka Pentagon tak lagi mampu mempertahankan keunggulan teknologi besarnya.
Baca Juga : Inilah Khaibar-1, Roket Andalan Militan Hamas Palestina yang Kerap Bikin Tentara Israel Kalang Kabut