Find Us On Social Media :

Pasukan Kopaska Seorang Diri dan Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya

By Intisari Online, Senin, 10 September 2018 | 08:00 WIB

“Mengapa lego jangkar di sini dan sedang apa kamu di sini?” bentak Ismail masih dengan nada tinggi.

Sang Komandan pun menjawab bahwa keberadaan kapal adalah hanya sebatas menjalankan perintah.

Sebuah jawaban yang begitu normatif. “Baiklah kalau begitu, saya turun dari kapal ini, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak, jangkar akan saya putuskan!” sergah Ismail kepada komandan kapal Malaysia.

Pihak Malaysia sama sekali tak menduga aksi Ismail dan rekan-rekannya yang bak siluman muncul di siang bolong itu.

Pasalany mereka bisa mendekati dan naik ke kapal tanpa dibekali satu pucuk senjata pun. Hal ini pula yang membuat mereka gentar.

Begitu Ismail loncat kembali ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.

Baca Juga : Jack Ma Pensiun dengan Bergelimang Harta, Rupanya Ada Kisah 'Sengsaranya' yang Jarang Diekpos Media

Sebaliknya, kapal Malaysia kedua sama sekali belum memperlihatkan tanda-tanda untuk pergi dari wilayah itu.

Rupanya kapal kedua itu mencoba mengetes ancaman Ismail.

Apa boleh buat, Ismail dan rekan-rekannya langsung membelokkan arah laju perahu karet menuju kapal Malaysia yang kedua sebagai sasaran berikutnya.

Namun target rupanya sudah mengantisipasi gerakan tim Kopaska ini.

Mereka melakukan penjagaan di lambung kanan, kiri, dan buritan dengan senjata lengkap.

Hal ini tentu saja mempersempit ruang gerak Ismail, Muhadi, dan Yuli untuk melaksanakan lompatan ke kapal (ship-boarding).

Tak kurang akal, mereka kemudian merapatkan perahu karet ke rantai jangkar kapal Malaysia yang sedang dilegokan.

Di sini kembali Ismail berteriak mengancam akan memutuskan rantai jangkar dengan meledakkannya.

Ancaman Ismail dilakukan sambil menggoyang-goyangkan rantai jangkar yang terulur.

Teriakan Ismail rupanya sempat didengar oleh seorang ABK kapal Malaysia yang kemudian melaporkannya ke anjungan.

Tak berapa lama kemudian kapal kedua ini juga meninggalkan wilayah perairan Karang Unarang dalam kondisi ketakutan.

Setelah melakukan pengawasan sejenak ketiga anggota Kopaska yang baru saja melakukan aksi heroik tanpa senjata itu selanjutnya kembali ke posnya di Pontoon Lius Indah.