Find Us On Social Media :

Tak Ada Cungkil Mata dan Potong Alat Vital: Ini Hasil Otopsi Lengkap 7 Perwira TNI AD Korban G30S Berdasar Visum

By Intisari Online, Minggu, 9 September 2018 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Puluhan tahun fakta dibalik peristiwa 1965 terkunci rapat.

Ia hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain.

Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu.

Tulisan ini mencoba mengungkap faktra-fakta yang tersembunyi di balik bangsal-bangsal forensik.

Cerita “pencungkilan” mata dan “pemotongan” penis sejatinya sudah terlebih dahulu terdengar di masyarakat sekitar.

Baca Juga : Seputar G30S: Kisah Sukitman, Agen Polisi yang Lolos dari Lubang Buaya

Tepatnya setelah para korban G30S ditemukan di dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur, 4 Okotober 1965.

Tujuh mayat jenderal itu lantas dibawa ke RSPAD guna diotopsi.

Untuk menangani mayat-mayat tersebut, dibuatlah tim khusus.

Mereka terdiri atas dua dokter RSPAD, yaitu dr Brigjen. Roebiono Kartopati dan dr. Kolonel. Frans Pattiasina; lalu ada tiga dari Ilmu Kedokteran Kehakiman UI, Prof. dr. Sutomi Tjokronegoro, dr. Liau Yan Siang, dan dr. Lim Joe Thay.

Lalu, seperti apa hasil visum sebenarnya dari para korban peristiwa G30S? Simak paparannya berikut ini!

ACHMAD YANI

-- Luka Tembak masuk: 2 di dada kiri, 1 di dada kanan bawah, 1 di lengan kanan atas, 1 di garis pertengahan perut, 1 di perut bagian kiri bawah, 1 perut kanan bawah, 1 di paha kiri depan, 1 di punggung kiri, 1 di pinggul garis pertengahan.