Find Us On Social Media :

Muncul Lubang Misterius di Sukabumi, Ini Kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

By Intisari Online, Sabtu, 8 September 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com - Warga di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dihebohkan dengan munculnya lubang misterius yang muncul tiba-tiba di area persawahan.

Lubang itu muncul pada Kamis (6/9) kemarin.

Sejumlah warga masih berdatangan ke lokasi lubang berbentuk lingkaran berdiameter sekitar enam meter itu pada Jumat pagi (7/9) .

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kasbani, menjelaskan bahwa fenomena itu merupakan gerakan tanah.

Baca Juga : Seorang Pria Mendengar Tangisan Misterius di Pipa Toilet, Ia Semakin Keget Setelah Membuka Isinya

Gerakan tanah itu, kata dia, diperkirakan berlangsung dua kali.

“Gerakan tanah terjadi di area persawahan Kampung Legoknyenang RT 05 RW 02, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat terjadi pada hari Kamis, 6 September 2018 pukul 11.30 WIB dan 19.00 WIB,” katanya saat dihubungi, Jumat (7/9) malam.

Gerakan tanah yang terjadi, lanjutnya, diperkirakan berupa amblasan yang membentuk lingkaran berdiameter enam meter dengan kedalaman enam meter.

Terlihat juga retakan di bagian pinggir lubangnya dan berdampak pada rusaknya area sawah.

Kasbani menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab munculnya lubang itu.

Di antaranya adalah di bawah sawah ada saluran atau terowongan air sepanjang 50 meter yang struktur tanahnya sudah labil karena rembesan air dari persawahan sekitarnya.

"Faktor lainnya adalah karena sifat fisik batuan penyusun yang kurang kompak, mudah meluluskan air dan mudah luruh jika kena air; sistem drainase yang kurang baik; tataguna lahan berupa sawah yang jenuh air; dan saluran air atau terowongan air alami tidak mengikuti kontruksi teknis yang sesuai," ujarnya.

Terkait hal ini, PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi.

Baca Juga : Di Kota Kuno Ini, Bayi Baru Lahir Langsung Diseleksi Sebagai Spartan dengan Cara Dilemparkan ke Dalam Lubang

Kasbani merekomendasikan agar di sekitar lokasi lubang berbentuk lingkaran itu dibuat batas-batas pengaman di sekitar terjadinya amblasan.

"Kemudian, saluran atau terowongan air yang masih tersisa juga agar dibuka atau dibuat kontruksi yang memadai," ujarnya saat dihubungi, Jumat (7/9) malam.

Kasbani menjelaskan, secara morfologi, daerah bencana secara umum merupakan kaki lereng Gunung Gede Pangrango dengan kemiringan lereng landai-menengah.

Berdasarkan peta geologi lembar Bogor, Jawa, yang dibuat oleh A C Effendi, pada 1998, batuan penyusun di daerah bencana berupa endapan lebih tua, lahar dan lava, basal andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda (Qvpo).

Lalu, berdasarkan peta zona kerentanan gerakan tanah Kabupaten Sukabumi, daerah bencana termasuk zona kerentanan gerakan tanah menengah.

"Pada zona ini memang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," katanya.

Karena itu, PVMBG mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi amblasan agar selalu waspada.

Baca Juga : Jonatan Christie Suka Wanita yang Lebih Tua: Ini Alasan Banyak Pria Suka Wanita yang Lebih Dewasa

Apabila amblasan meluas, masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Masyarakat juga diimbau agar selalu mengikuti arahan aparat pemerintah daerah setempat," ujar Kasbani. (Yongky Yulius)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Ini Rekomendasi PVMBG Soal Lubang yang Tiba-tiba Muncul di Kadudampit Sukabumi".