Find Us On Social Media :

18 Tahun Pemilu 1999: Mulai dari Tinta yang Dirubung Semut Hingga Salah Coblos karena Diberi Pilihan 48 Partai

By Ade Sulaeman, Rabu, 7 Juni 2017 | 12:00 WIB

Partai peserta Pemilu 1999

Intisari-Online.com – Setelah tumbangnya pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto, rakyat Indonesia untuk pertama kalinya melakukan Pemilihan Umum pada 7 Juni 1999, tepat 18 tahun lalu.

Tentu saja banyak cerita dari pesta demokrasi pertama setelah 32 tahun Orba berkuasa.

Apalagi, juga yang paling menarik, rakyat harus menentukan pilihannya di antara 48 partai peserta pemilu.

Terbayang betapa pusingnya mereka saat itu. Bahkan, ada beberapa orang yang mengaku sampai salah coblos.

Seperti apa keseruan, juga kelucuan, saat Pemilu 1999 berlangsung? Berikut ini disajikan kembali artikel berjudul Setelah Coblosan Berlalu yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1999.

--

(Baca juga: Pemilu Amerika: Dunia Terkejut Mendengar Donald Trump Menjadi Presiden Amerika Serikat)

(Baca juga: Beginilah Beberapa Proses Pemilu di Amerika Serikat yang Harus Kita Pahami)

(Baca juga: Aktor Politik dan Manuver Kotor Pemilu Presiden Amerika Serikat)

Pemilu 7 Juni 1999 sudah berakhir tanpa hambatan berarti. Kecemasan, ketegangan, bahkan ramalan buruk para ahli atau yang mengaku ahli, tak terwujud.

Memang ada pelanggaran, perlawanan, protes, boikot, atau pun upaya penggagalan, namun secara keseluruhan tak  berarti. Yang pasti, sesuatu yang baru, apalagi disiapkan secara terburu-buru, bisalah dimaklumi jika semrawut di sana-sini.

Hari Senin itu, menurut penuturan seorang teman yang melakukan perjalanan naik mobil Jakarta – Yogya segera setelah pencoblosan, jalan sangat sepi. Dibandingkan dengan suasana Lebaran atau liburan 17 Agustus, lalu lintas jauh lebih sepi. Juga menyenangkan.