Intisari-Online.com – Pada suatu desa, hiduplah seekor kambing yang keras kepala. Ia tidak pernah mau mendengar apa kata orang lain dan bertindak semaunya sendiri.
Suatu ketika, ia hendak melewati jembatan dan menyeberangi sebuah sungai. Namun, di sisi jembatan yang lain juga ada kambing lain yang hendak lewat. Jembatan itu sangat sempit sehingga salah satu dari mereka harus mengalah.
Kambing keras kepala ini berkata, “Aku akan menyeberang jembatan ini. Minggirlah.” Namun, rupanya kambing di seberang jembatan juga sedang tergesa-gesa, ia berkata, “Aku sedang ada keperluan, aku akan melintasi jembatan ini lebih dulu.”
Tidak mau kalah, kambing keras kepala ini tetap maju dan menaiki jembatan tersebut. Kambing di sisi satunya yang juga sedang tergesa-gesa itu pun melakukan hal yang sama.
Ketika sampai di tengah, kedua kambing ini saling beradu argumen dan memaksa pihak yang lain untuk mundur. Ketika tidak bisa mencapai kesepakatan, kedua kambing ini mulai berusaha saling mendorong satu sama lain.
Karena jembatan itu begitu kecil dan licin, akhirnya dua kambing ini justru tergelincir dan jatuh. Mereka pun tenggelam ke sungai dan mati.
Moral: memaksakan kehendak tak akan menghasilkan apapun. Untuk mencapai satu tujuan, lebih baik kita berdikusi dan mencari jalan keluar terbaik ketimbang berusaha saling menjatuhkan satu sama lain.