Penulis
Intisari-Online.com - Israel termasuk negara yang mewajibkan warganya, khususnya para wanita untuk bergabung ke dalam pasukan tempurnya, Israel Defense Forces (IDF).
Bagi semua wanita warga Israel yang sudah berusia 18 tahun diharuskan masuk wajib militer lalu berdinas selama dua tahun.
Dalam pelatihan untuk digembleng sebagai pasukan tempur, para wanita Israel dilatih seperti parjurit pria.
Kemampuan hasil gemblengan IDF itu pun menghasilkan para prajurit wanita yang antara lain mahir mengoperasikan tank, kapal perang, dan pesawat tempur.
(Baca juga: Mengenal Israel Defense Force, Tempat ‘Wonder Woman’ Gal Gadot Jadi Tentara Selama Dua Tahun)
(Baca juga: Siapa Sangka, Pasukan Israel yang Terkenal Digdaya Itu Pernah Babak Beluk karena Dihajar Pasukan Mesir dan Suriah)
(Baca juga: Hasan Salameh, Nama yang ‘Mencoreng’ Nama Besar Agen Rahasia Israel Mossad)
Apalagi sejak Israel berdiri sebagai negara pada tahun 1948, para wanita Israel sudah terbiasa bertempur dan mahir menggunakan senjata.
Pada tahun 2011, para perwira IDF sebanyak 51% di antaranya adalah wanita.
Saat ini semua prajurit wanita Israel sudah bisa menduduki jabatan militer penting, bisa menjadi pasukan tempur semua matra, dan memilik kemampuan yang kadang melebihi prajurit pria.
Maka tidak mengherankan jika dari tahun 1962 hingga 2016, karena banyaknya wanita yang tergabung dalam IDF, 535 di antaraya telah gugur dalam pertempuran.
Israel sengaja menggembleng para prajurit wanitanya karena dalam pertempuran yang sebenarnya tidak mengenal belas kasihan.
Jadi jika dimana saja ada wanita Israel sedang beraktivitas, seperti bintang film Wonder Women, Gal Gadot, bisa dipastikan, ia adalah personel militer yang terlatih baik (well trained).
Apalagi posisi Gal Gadot saat di IDF adalah pelatih.
Berarti ia mahir menggunakan beragam senjata tempur, bertarung tangan kosong, selalu siap berperang kapan saja, dan “selalu siaga”.