Find Us On Social Media :

Karena Sebuah Tantangan Finansial, Dokter Ini Akhirnya Menciptakan Asuransi Penyakit Kritis

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 4 Juni 2017 | 18:00 WIB

Dokter ini menciptakan asuransi penyakit kritis

Intisari-Online.com – Seorang dokter bernama Marius Barnard dikenal dengan operasi penggantian jantung pertama yang dilakukannya pada tahun 1967 di Afrika Selatan.

Ia juga terkenal untuk satu hal lainnya, yakni menciptakan asuransi penyakit kritis.

(Baca juga: Ingin Membeli Asuransi Penyakit Kritis? Perhatikan Hal-hal Berikut Ini supaya Tidak Salah Sasaran)

Barnard adalah ahli bedah jantung yang melihat kecemasan saat pasiennya sulit untuk kembali bekerja secara maksimal. Walaupun selamat dari bahaya penyakit yang dideritanya, mereka harus menghadapi tantangan finansial dan memberikan nafkah kepada keluarganya.

Saat meninggal tertanggung akan memberikan sejumlah uang kepada yang ditinggalkan, beda cerita saat mereka hidup tetapi tidak bisa bekerja. Karena itu sebuah jenis asuransi yang melindungi kondisi ini diperlukan dan Barnard menciptakannya.

Pada tahun 1983 asuransi penyakit kritis akhirnya diciptakan oleh Barnard dengan kerjasama yang dilakukannya bersama perusahaan asuransi bernama Cruisader Life.

Ia melindungi empat penyakit kritis yaitu kanker, sakit jantung, stroke, dan operasi koroner melalui bypass. Pada tahun 1991 ia membawanya ke Inggris dan 1997 ke AS, kemudian seiring jaman meluas ke berbagai daerah termasuk Indonesia.

Kini kita bisa membeli produk berupa asuransi penyakit kritis dengan syarat dan ketentuan tiap perusahaan yang beragam. Unuk melindungi biaya besar agar finansial sebuah keluarga tidak porak-poranda maka asuransi seperi ini diperlukan.

Pada faktanya penyakit tidak menular menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), penyebab utama kematian di dunia adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh urbanisasi dan transisi pekerjaan.

(Baca juga: Catat! Inilah 5 Hal yang Bisa Dibayarkan oleh Asuransi Penyakit Kritis. Salah Satunya Mengganti Penghasilan)

Sebanyak 38 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kegiatan-kegitan yang hanya membutuhkan sedikit aktivitas fisik dan konsumsi makanan tidak sehat.

Sedangkan survei Kementrian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit tidak menular seperti strok, jantung, diabetes dengan komplikasi, TBC, hipertensi, dan penyakit paru-paru kronis menjadi penyebab kematian utama.

Apabila di 2014 sebanyak 71% kematian disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup, prediksi di tahun 2030 akan mencapai hinga 87%. Jadi apakah Anda ingin melindungi “resiko-resiko” ini?