Tupolev, Hantu Maut dari Rusia yang Pernah Bikin Australia Gentar Hadapi Indonesia

Ade Sulaeman

Penulis

Pengebom nuklir Rusia Tu-160 M2

Intisari-Online.com - Nama Tupolev sebagai produsen pesawat pembom strategis jarak jauh memang selalu menggetarkan.

Apalagi jika pesawat pembom yang diproduksi merupakan pesawat pembom nuklir yang memiliki teknologi siluman (stealth), efek deterrent yang ditimbulkan pasti akan makin menakutkan.

(Baca juga: Daftar Kekuatan Militer Dunia: AS, Rusia dan China Masih Berkuasa, Indonesia?)

Ketika Indonesia pada tahun 1960-an pernah memiliki pesawat pembom strtategis buatan Rusia, Tupolev Tu-16, negara-negara di kawasan Asia semuanya merasa gentar.

Belanda yang pada tahun itu berusaha mempertahankan Irian Barat bahkan memilih kabur setelah mengetahui kemampuan Tu-16 yang bisa menghancurkan kapal induk ternyata sudah dimiliki oleh TNI AU.

Negara Australia yang mendukung Malaysia ketika Indonesia pernah berkonflik dengan negeri jiran itu juga pernah kelabakan akibat ulah Tu-16.

Kehadiran Tu-160 memang bak hantu yang bisa membuat takut negara-negara rival Indonesia saat itu.

(Baca juga: Pertempuan antara ISIS dan Militer Filipina di Marawi: Ada Militan Asal Indonesia Tewas dalam Baku Tembak)

Untuk membuat militer Australia kelabakan, Tu-16 pernah secara diam-diam terbang tinggi di atas Australia lalu menjatuhkan sejumlah parasut dan logistik dalam kondisi seperti baru saja dipakai.

Misi perang urat syarat itu ternyata berhasil, militer Australia meyakini bahwa pasukan RI sudah masuk ke wilayahnya dan Australia pun menurunkan pasukannya dalam jumlah besar untuk melakukan pencarian.

Akibat misi pencarian yang tidak pernah menunjukkan hasil itu, sejumlah batalyon pasukan Australia yang seharusnya dikirim ke perbatasan Indonesia-Malaysia jadi tertahan.

Kehadiran pembom strategis jarak jauh bernama Tupolev yang bisa membawa bom atau rudal nuklir itu memang selalu menggetarkan nyali negara-negara yang merasa sebagai rival.

Apalagi saat ini telah hadir pesawat pembom strategis paling mutakhir, Tu-160 M2 Blakjack, disusul jet tempur canggih yang akan menjadi flight partnernya yaitu Su-35S Flanker-E dan jet tempur generasi kelima Sukhoi PAK-FA .

Sebagai pesawat pembawa maut, pembom yang memiliki kecepatan supersonik Mach 2.0 ini oleh para pengamat militer AS bahkan dilukiskan sangat berbahaya karena merupakan pesawat pembom generasi paling mutakhir.

Apalagi dari sisi kemampuan dan teknologi tempurnya, Tu-160 M2 terus di up grade.

Menurut komandan Russian Aerospace Forces, Jenderal Viktor Bondarev, pada 2019 mendatang,pesawat penebar maut ini sudah siap operasional dengan membawa sejumlah bom serta rudal nuklir yang juga merupakan generasi paling mutakhir.

Apalagi up grade terhadap Tu-160 tidak sendirian karena pesawat pembom lainnya seperti Tu-95 dan Tu-22 juga di up grade sehingga makin memperkuat armada pembom strategis nuklir Rusia.

Artikel Terkait