Find Us On Social Media :

Yana Zein Meninggal Dunia: Inilah 3 Zat Penyebab Kanker Payudara yang Wajib Dihindari

By Ade Sulaeman, Kamis, 1 Juni 2017 | 13:30 WIB

Yana Zein bersama kedua anaknya.

Intisari-Online.com - Meninggalnya pesinetron Yana Zein karena kanker payudara di RS Mayapada, Kamis (1/6/2017), mengingatkan kita tentang bahaya kanker payudara.

Kaum perempuan sebaiknya lebih selektif dalam memilih perlengkapan sehari-hari jika tidak ingin terkena kanker payudara. Khususnya jika perlengkapan tersebut mengandung zat penyebab kanker payudara seperti yang akan dipaparkan berikut ini: (Baca juga: Mencegah Kanker Payudara

1. Bisphenol-A (BPA)

Meski dianggap sebagai salah satu zat yang mengerikan karena mampu merusak hormon, nyatanya BPS mudah ditemukan di beragam perlengkapan terutama yang terbuat dari plastik. Penelitian menemukan bahwa BPA menyebabkan proses pubertas terjadi terlalu dini, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan kanker payudara. Hindarilah zat ini dengan memilih perlengkapan dari stainless steel atau yang diberi label “BPA-free”.

2. Phthalate

Zat penyebab kanker payudara berikutnya adalah Phthalate. Pewangi udara, kosmetika, deterjen, dan produk pembersih merupakan beberapa perlengkapan yang kerap menggunakan zat ini. Hindari Phthalate dengan membeli perlengkapan yang bertulisakan “Phthalate-free”. Hindari pula pengharum sintetis atau produk berbahan vinyl. (Baca juga: Makanan Pencegah Kanker Payudara

3. Paraben

Lotion, krim, deodoran dan beberapa kosemetika lainnya merupakan produk-produk yang biasanya menggunakan Paraben sebagai bahan pengawet. Jika zat lain dapat dihindari dengan label “free”, lain halnya dengan Paraben. Pembeli harus jeli melihat kemasan produk, sedikit saja ada kata Paraben seperti pada “methylparaben”, maka produk tersebut wajib di-blacklist­ dari produk yang akan dibeli.

Itulah zat-zat penyebab kanker payudara. Mencegah tetap lebih baik dibanding mengobati bukan. (Yetta Angelina/tabloidnova.com)

Terapi Hormon Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Menggunakan hormon untuk mengobati gejala menopause dianggap meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara, namun risiko ini tidak sama pada semua wanita, demikian temuan sebuah penelitian baru. Peningkatan risiko ini bervariasi tergantung pada ras, indeks massa tubuh (IMT), dan kepadatan payudara.

Para peneliti melihat hampir 1,65 juta wanita menopause pada usia 45 tahun dan wanita tua, menemukan bahwa wanita yang lebih ramping, serta wanita dengan payudara lebih padat, lebih mungkin mengalami efek merugikan dari terapi penggantian hormon pada risiko kanker payudara mereka.