Penulis
Intisari-Online.com - Pernahkah Anda melihat peta Indonesia pada zaman es? Jika belum, peta Indonesia saat zaman es atau 21.000 SM yang lalu bisa jadi jawabannya.
(Baca juga: Pemanasan Global Bisa Menunda Zaman Es Hingga 100.000 Tahun)
Peta ini menggambarkan bagaimana planet Bumi pada zaman es The Last Glacial Maximum (LGM). Sekitar 21.000 tahun SM.
LGM mengacu pada periode sejarah Bumi saat gletser berada pada posisi paling tebal dan permukaan laut paling rendah.
Dari peta tersebut terlihat beberapa pulau masih bersatu. Salah satunya adalah Sundaland.
Sundaland atau garis pantai zaman es masih menyatukan Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan beberapa pulau kecil Indonesia lainnya dengan seluruh negara Asia Tenggara.
(Baca juga: Fosil Makhluk Zaman Es Ditemukan di Lahan Konstruksi di Selatan California)
Suhu di daerah Sundaland diperkirakan mencapai 2-3 derajat Celcius. Sementara permukaan laut tingginya kira-kira 125 meter lebih rendah dibandingkan permukaan laut saat ini.
Menurut studi dari Universitas Leeds, penyebaran populai nenek moyang Sundaland terjadi karena perubahan iklim. Sehingga mungkin mengakibatkan migrasi paksa penduduk.
Sebab, setelah permukaan air laut naik, terjadi banjir di tiga daerah besar dan membuat beberapa bagian Sundaland tenggelam.
Buktinya tercipta Laut Cina Selatandan ribuan pulau yang membentuk Indonesia dan Filipina saat ini.
Inilah juga yang membuat seluruh negara Asia Tenggara mulai menjauh dari daerah pesisir dan masuk ke pedalaman. Mereka lalu beradaptasi dengan hutan, pengunungan, dan peternakan.