Find Us On Social Media :

Rahasia Kenapa Hanya Brasil Negara Amerika Latin yang Berbahasa Portugis

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 9 September 2018 | 14:00 WIB

Negara yang luas ini (dari utara keselatan, dan dari barat ketimur jauhnja lebih dari 1500 km) tak lupa pada jasa bekas budak Negro yang menyumbang begitu banyak pada kebudayaan Brasil.

Baca juga: Kisah Penduduk Desa Araras di Brasil, Jika Terkena Sinar Matahari Wajah Mereka Jadi ‘Rusak’

Universitas Bahia (Brasil Timur) merupakan universitas satu-sarunya di Amerika Latin yang mempunyai jurusan yang menjelidiki masalah-masalah Afrika (School of African Studies).

Brasil pun merupakan negara Amerika satu-satunya dimana penduduk kulit hitamnya masih mempunyai hubungan surat-menyurat dan hubungan lain dengan famili mereka di Afrika.

Perhatian dunia tertarik oleh Brasil sesaat, oleh karena bulan yang lampau terjadi perubahan Presiden lagi. Presiden yang lama (Goulart) disingkirkan dan penggantinya ialah Presiden Mazzili.

Bekas Presiden itu berasai dari negara-bagian Rio Grande do Sul. Disana terdapat banyak orang Negro yang berbahasa Jerman.

Ini tidak pemah dirasakan sebagai keberatan oleh negara-bagian itu, maupun oleh pemerintah pusat, yaitu selama mereka disekolah mempelajari bahasa Portugis.

Kota besar, Sao Paulo yang mempunyai banyak gedung pencakar langit, penduduknya terdiri atas pendatang (imigran) dari seluruh dunia, dari Italia sampai Jepang.

Pendatang itu telah diasimilir dan hidup rukun.

Dalam Perang Duma II Brasil merupakan negara Amerika Latin satu-satunya yang sangat mematuhi perjanjiannya dengan Amerika Serikat.

Mereka mengirim kesatuan-kesatuan angkatan darat dan udaranya ke Italia, berperang dipihak Sekutu, sedangkan angkatan lautnya turut meronda di Atlantik Selatan.

Sesudah perang Brasil (kecuali Colombia yang mengirim pasukan ke Korea) merupakan negara Amerika Selatan satu-satunya yang membantu Perserikatan Bangsa-bangsa dengan tentaranya, di Israel-Mesir (Gaza) maupun di Cyprus.