Find Us On Social Media :

Dulu Kecil, Kenapa Sekarang Paus Punya Ukuran Sebesar dan Sepanjang Bus TransJakarta Gandeng Bahkan Lebih?

By Moh Habib Asyhad, Senin, 29 Mei 2017 | 16:00 WIB

Perbandingan paus biru dengan makhluk hidup lain di Bumi.

Intisari-Online.com - Mungkin belum banyak yang tahu bila dulu paus punya ukuran yang kecil, seperti yang terlihat dari fosil-fosil yang ditemukan.

Pertanyaannya, kenapa sekarang paus punya ukuran sepanjang dan sebesar bus TransJakarta gandeng bahkan lebih?

(Baca juga: Punya Kekayaan Selangit kok Masih Korupsi Juga: Inilah Jumlah Kekayaan Rochmadi Saptogiri Pejabat BPK yang Ditangkap KPK)

Harap diketahui, paus yang terdampar di Seram beberapa waktu yang lalu punya ukuran hingga 23 meter—setara dengan ukuran bus TransJakarta gandeng.

Paus biru sendiri punya ukuran maksimal lebih dari 33 meter.

Berdasarkan riset terbaru, proses paus menjadi mamalia raksasa disebabkan oleh beberapa faktor yang kemudian memengaruhi penyebaran makanan favoritnya: ikan krill dan ikan kecil lainnya.

Perubahan iklim disebut sebagai faktor utama.

Perubahan iklim disebut membuat ikan krill yang semula tersebar luas di alutan menjadi konsentrasi wilayah tertentu.

Untuk mendapatkannya, paus harus bergerak sejauh mungkin. Nah, di perjalanan inilah mamalia raksasa ini menyantap sejumlah besar sekaligus agar efesien.

Lambat laut, tubuh paus pun membesar sekaligus memanjang. Paus pun punya baleen alias balin yang membantu menyaring makanan, membuat paus bisa memakan 1 pon ikan krill sekaligus.

Balin merupakan sistem penyaringan makanan di dalam mulut  paus. Sistem ini bekerja ketika paus membuka mulutnya di bawah permukaan laut dan menghisap air.

Tapi perubahan iklim bukan satu-satunya faktor, paling tidak itu menurut penelitian Jeremy Goldbogen dari Universitas Stanford.

“Balin berkembang sekitar 20 juta tahun lalu, sementara kita tidak melihat evolusi raksasa itu hingga waktu terdekat, sekitar 3-5 juta tahun lalu,” ujar Goldbogen.

Ia, bersama timnya, pun mencoba menganalisis kejadian di samudera purba dan menemukan, pada saat bersamaan dengan berkembang besarnya paus, zaman es dimulai, menyebabkan banjir nutrisi di pantai.

Bersamaan dengan itu, ada proses upwelling, gerak air di permukaan oleh dorongan angin yang memicu air di bagian bawah berpindah ke permukaan samudera.

Proses itu mengakibatkan kemelimpahan makanan yang besar di lautan. Bersama dengan kemampuan menelan makanan dalam jumlah besar sekaligus, akhirnya hewan itu membesar.

Dalam publikasi di Royal Society B, Golbogen dan timnya menyatakan, massa paus meningkat dari 10 ton menjadi 100 ton dalam beberapa juta tahun.

(Baca juga: 3 Tahun Tinggal di Atap Toilet Umum, Pria Jepang Ini Simpan 300 Botol Berisi Sesuatu yang Menjijikan)

Meski sulit menggambarkan hubungan langsung antara ukuran dan dinamika samudra pada 3 juta tahun lalu, studi lainnya mendukung hasil riset ini.

“Ada kasus di mana keterbatasan dan kemelimpahan makanan mengontrol perubahan ukuran tubuh dalam waktu yang singkat,” kata Goldbogen merujuk pada studi tahun 2013 yang dipublikasikandi ICES Journal of Marine Science.

Apakah ke depan paus akan bertambah besar? Belum tahu. Tapi iklim dan makanan akan berpengaruh.