Find Us On Social Media :

Benarkah Keperawanan Bisa Dilihat dari Cara Berjalan? Ini Jawaban Dokter!

By Intisari Online, Senin, 3 September 2018 | 11:00 WIB

Namun, himen juga dapat robek tanpa disertai rasa sakit ataupun perdarahan, tergantung kekuatan pembuluh darah. Kendati demikian, robeknya himen bukan tanda mutlak keperawanan perempuan.

Baca Juga: DN Aidit ketika Diwawancarai Intisari Maret 1964: Banyak Minum Air Putih, Rokok, dan Secangkir Kopi Pahit

Sebab, memang ada perempuan yang tidak dilengkapi himen pada vaginanya. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa membuat selaput dara perempuan robek meski belum pernah aktif secara seksual. 

Bisa Jadi karena Mioma “Sebetulnya, himen perempuan dapat robek walau enggak berhubungan intim,” tegasnya. Grace menjelaskan, ada beberapa aktivitas yang memang berimbas pada sobeknya himen.

Kegemaran bersepeda dan senam, misalnya. Selain itu, kecelakaan juga jadi faktor penyebab robek. Lalu, penggunaan tampon yang tidak benar serta rutinitas masturbasi ikut membuat selaput dara tercabik.

Aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas memberi efek gesekan pada lapisan tipis di dekat bukaan vagina ini sehingga himen terkoyak.

Orang yang sudah berhubungan intim pun, kata Grace, juga ada yang tidak sobek himennya.

Sebab, himen perempuan punya fleksibilitas tinggi sehingga tidak gampang tersayat meski berkontak dengan benda dari luar tubuh.

Elastisitas itulah yang bisa bikin himen tetap utuh.  Sekali lagi, dia menekankan bahwa keperawanan adalah tentang sudah atau belum berhubungan seksual, bukan soal himen robek atau gaya berjalan. (Shela Kusumaningtyas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Jalan Jadi Ciri Keperawanan, Dokter Sebut Itu Salah Kaprah."  

Baca Juga: Misteri Kapal Hantu Berbendera Indonesia yang Bikin Geger Myanmar Terpecahkan