Find Us On Social Media :

Hati-hati! Fitness Tracker Bisa Menyabotase Program Penurunan Berat Badan Kita

By Agus Surono, Jumat, 26 Mei 2017 | 07:00 WIB

Bagus untuk mengukur detak jantung tapi belum tentu untuk jumlah kalori terbakar.

Intisari-Online.com - Gelang yang dapat memantau tingkat kebugaran dan mencatat aktivitas fisik (fitness tracker) saat ini sangat populer. Alat itu bisa mengukur denyut jantung, jumlah langkah yang ditempuh, lama waktu tidur, banyaknya kalori yang terbakar, sampai tingkat stres pemakainya.

Data-data yang terkumpul itu ternyata banyak yang dibawa saat mereka pergi ke dokter.

(Baca juga: Jangan Minum Es Setelah Berolahraga! Lo, Memangnya Kenapa?)

“Dengan data-data itu mereka meminta kami untuk menjelaskannya dan memberinya saran bagaimana menghindari penyakit kardiovaskuler,” kata ahli jantung Euan Ashley, associate profesor kedokteran di Stanford University Medical Center dan Stanford Hospital and Clinics di California Utara.

Ashley menambahkan, di seputaran Silicon Valley, dia mendapat banyak pasien melek teknologi yang membawa alat penjejak kebugaran itu untuk janji bertemu.

Masalahnya, kata Ashley, adalah dia tidak tahu seberapa andal data itu. Jadi, dia dan rekannya memutuskan untuk mempelajari tujuh perangkat yang paling populer dan membandingkan keakuratannya dengan tes standar yang digunakan kalangan dokter.

Mereka melihat dua ukuran: detak jantung dan kalori terbakar. Untuk detak jantung, alat penjejak kebugaran dibandingkan dengan hasil dari electro-cardiogram atau EKG. Ternyata perangkat itu, "Sangat akurat," kata Ashley.

"Kalaupun salah, hanya sekitar 5 persen."

(Baca juga: T&J Jantung: Olahraga Memicu Serangan Jantung?)

Namun, ketika digunakan untuk mengukur berapa banyak kalori yang dibakar, ternyata alat penjejak kebugaran itu tidak akurat. Tingkat ketidakakuratannya berkisar antara 20 persen dan 93 persen!

Hmmm … bayangkanlah 93 persen, yang berarti salah total. Jadi jangan bergembira dulu telah bisa membakar banyak kalori.

Peneliti membandingkan hasil pengukuran alat penjejak itu dengan sistem perhitungan metabolisme yang canggih yang mengukur oksigen dan karbon dioksida dalam napas orang.