Find Us On Social Media :

Berkat Ayam Cemani, Nama Rio pun Terkenal hingga Negeri Belanda

By Moh Habib Asyhad, Senin, 22 Mei 2017 | 19:00 WIB

Rio dan ayam cemani miliknya

Intisari-Online.com - Salah satu jenis ayam yang diminati banyak orang adalah ayam cemani. Dari namanya saja kita tahu, ini adalah jenis ayam yang seluruh tubuhnya berwarna hitam.

Cemani, dari bahasa Sansekerta, berarti hitam pekat.

(Baca juga: Dipanggil “Doktor Honoris Causa”, Menteri Susi: Akan Saya Tenggelamkan)

Bagi para pemeliharanya, selain menyenangkan juga bisa mendatangkan keuntungan finansial.

Dan berkart ayam cemani, nama Rio pun terkenal hingga negeri Belanda.

Rio, warga di Jalan Nangka, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Lulusan manajemen pariwisata ini memelihara ayam cemani dengan harapan bisa melestarikan salah satu kekayaan fauna asli Indonesia.

Untuk mencapai niat itu, lahan berukuran 10 x 15 meter di samping rumahnya, sejak tahun 2016, diubah menjadi lokasi pengembangbiakan.

Proses pengembangbiakan dimulai dari penetasan telur dan pemeliharaan hingga ayam dewasa.

Saat ini terdapat sedikitnya 30 ekor ayam peliharaan yang terdiri dari ayam cemani paint vibro dan cemani ungu.

Ayam cemani paint vibro merupakan kelas unggulan karena seluruh bagian tubuh ayam berwarna hitam pekat termasuk pada bagian lidah dan tenggorokan.

Sementara cemani ungu, jenis ayam yang memiliki beberapa varian warna yang umumnya digunakan untuk kontes kecantikan.

Indukan ayam cemani didapatkan Rio dari hasil berburu ke berbagai kolektor di Tanah Air. Paling banyak indukan diperoleh dari Pulau Jawa yang diyakini sebagai daerah pewaris ayam cemani yang masih terjaga keasliannya.

(Baca juga: Polisi Muda Ini Ubah Lokasi Prostitusi Dan Miras Jadi Tempat Mengaji Dengan Uang Pribadinya)

“Saya sampai ke daerah Kedu, Temanggung Jawa Tengah untuk menelusuri kisah ayam cemani ini. Di sana ada makam Kiai Ajeng Makukuhan yang konon dulunya pernah menggunakan ayam cemani sebagai media pengobatan,” kata Rio saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (22/5).

Dengan memanfaatkan media sosial, kini ayam cemani hasil pengembangbiakan bapak empat anak ini, diminati banyak kolektor dari luar negeri.

Permintaan pun datang dari Kanada, Jerman dan Belanda. “Khusus untuk permintaan dari luar negeri yang dikirim adalah telur yang akan ditetaskan,” ujarnya.

Sekali pengiriman sebanyak 10 sampai 12 butir telur dengan harga satuannya berkisar 60 dolar AS sampai 75 dolar AS.

“Ayam cemani dewasa harga jual bisa lebih mahal, mencapai 100 hingga 200 dolar AS per ekor. Seperti batu akik, tidak ada banderol resmi,” ucapnya.

(Baca juga: Tak Banyak yang Tahu Adolf Hitler Punya Adik Berkebutuhan Khusus)

Memelihara ayam cemani, menurut Rio tidaklah sulit. Selain pemberian pakan, yang tak kalah penting adalah membersihkan kandang secara rutin. Hal ini demi menjaga ayam cemani tumbuh dengan sehat serta menghindari wabah flu burung.

Bagi Rio, memelihara ayam cemani tidak hanya soal keuntungan bisnis, tetapi juga demi menjaga kelestarian ayam asli Indonesia sekaligus sebagai sarana edukasi bagi generasi muda.

“Masyarakat Indonesia sendiri, ayam cemani masih dianggap sebagai hewan mistis yang kerap digunakan sebagai pelengkap ritual," sebutnya.

(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Ternak Ayam Cemani, Orderan Rio hingga Negeri Belanda")