Find Us On Social Media :

Punya Bintik Kuning di Sekitar Kelopak Mata? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya!

By Tatik Ariyani, Jumat, 31 Agustus 2018 | 16:00 WIB

Intisari-Online.com - Kolesterol tinggi dikenal sebagai 'silent killer' karena tidak ada gejala yang jelas.

Namun, beberapa kasus, orang-orang dengan kolesterol tinggi juga dapat mengembangkan benjolan kecil berwarna kulit di sekitar sudut kelopak mata, yang dikenal sebagai xanthelasma.

Sebuah penelitian pada hampir 13.000 orang menemukan bahwa orang-orang dengan xanthelasma, lebih mungkin mengalami serangan jantung.

Meskipun tanpa rasa sakit, kondisi kulit seperti ini tidak boleh diabaikan dan harus diperiksa oleh dokter.

Baca Juga: Gara-gara Krisis Venezuela, Brazil Terpaksa Kerahkan Pasukan Militer

Baca Juga: Dari Piala Dunia, Asian Games, Hingga Ibadah Haji, Aksi Bersih-bersih Orang Jepang Benar-benar Patut Diteladani

Kondisi ini disebabkan oleh kumpulan deposit kolesterol kekuningan di bawah kulit sekitar mata.

Ini jarang, tetapi ini merupakan indikator kadar kolesterol tinggi atau lemak lain dalam darah.

Para ahli juga mengatakan kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dengan kadar kolesterol normal.

Dr Seth Rankin, seorang senior NHS GP dan pendiri London Doctors Clinic mengatakan bahwa Mona Lisa mungkin juga terkena kolesterol dengan menunjukkan sesuatu seperti xanthelasma di sekitar matanya.

Baca Juga: Raja Malaysia Kembalikan Dana Perayaan Ulang Tahunnya Demi Bantu Negaranya Bayar Utang

Namun, dia menambahkan bahwa dalam banyak kasus, sulit untuk menemukan kolesterol tinggi.

Dr Seth berkata bahwa kolesterol adalah sejenis lemak yang terbentuk secara alami di dalam tubuh yang diangkut melalui darah.

Kadar kolesterol tinggi dapat membuat penumpukan plak di arteri yang dapat memblokir aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan aneurisma.

Dr Seth menambahkan bahwa seseorang tidak perlu kelebihan berat badan atau obesitas untuk mengembangkan kolesterol tinggi.

Kolesterol tinggi bisa terjadi karena gen bawaan atau makanan tinggi lemak jenuh sehingga orang dewasa dan muda sama-sama berisiko.

Kolesterol tinggi menyebabkan penyempitan arteri, serangan jantung, stroke dan penyakit arteri perifer.

Cara terbaik untuk menurunkan kolesterol adalah dengan menjaga dan mengawasi makanan mengandung lemak jenuh dan kolesterol hewani.

Banyak dokter menyarankan agar kadar kolesterol diuji dengan benar setidaknya setiap lima tahun, terutama jika seseorang dianggap berisiko tinggi.

Baca Juga: 21 Tahun Kematian Diana: 'Charles Ingin Saya Mati dalam Kecelakaan'