Yuk Cari Tahu Apakah Pelecehan Seksual Itu dengan Menjawab Kuis Berikut Ini

Moh Habib Asyhad

Penulis

Di India, Jumlah Pelecehan Seksual di Tempat Kerja Terus Meningkat

Intisari-Online.com – Apa yang melatarbelakangi terjadinya pelecehan seksual? Bagaimana kaum wanita bereaksi? Seberapa banyak informasi yang Anda ketahui tentang masalah penting ini?

(Baca juga:Tindakan Apa Saja yang dapat Digolongkan Sebagai Pelecehan Seksual?)

Inilah saatnya Anda mengecek pengetahuan Anda bersama para ahli.

1. Wanita dengan tipe profesi apa pun akan dilecehkan secara seksual. (Benar/Salah)

2. Dalam masalah pelecehan seksual, beberapa wanita bereaksi sama seperti menghadapi kasus suami yang suka main pukul atau pemerkosaan. (Benar/Salah)

3. Sebagian besar pelaku pelecehan ingin mengajak wanitanya berhubungan intim. (Benar/Salah)

4. Penelitian menunjukkan, 10% pria pekerja di kantor atau pria berposisi adalah pelaku pelecehan yang kronis. (Benar/Salah)

5. Pada dasarnya, baik pria maupun wanita bereaksi sama apabila mengalami pelecehan seksual. (Benar/Salah)

6. Sebagian besar wanita yang dilecehkan langsung melaporkan dan menceritakannya pada orang lain. (Benar/Salah)

7. Menulis surat kadang kala merupakan jalan keluar yang baik bagi seseorang yang dilecehkan. (Benar/Salah)

8. Sekarang ini jumlah wanita yang dilecehkan secara seksual di tempat kerja relatif sedikit. (Benar/Salah)

(Baca juga:Yuk Membaca Kepribadian Seseorang dari Caranya Berjabat Tangan!)

Jawaban:

1. Salah. Wanita yang bekerja di lingkungan "kewanitaan" lebih sedikit kemungkinannya untuk dilecehkan.

Pelecehan seksual paling sering terjadi di tempat kerja yang jumlah wanitanya sedikit. Wanita yang bekerja di bidang-bidang yang secara tradisional dikerjakan kaum pria lebih sering menjadi korban pelecehan seksual.

2. Benar. Sering kali, dalam situasi seperti itu, wanita merasa bersalah, entah ia merasa melakukan sesuatu yang tak pada tempatnya atau melakukan sesuatu yang mendorong terjadinya pelecehan. itu.

3. Salah. Dr. Louise Fitzgerald, psikolog dari Universitas Illinois, mengatakan, hanya 25% kasus pelecehan seksual disebabkan godaan seksual.

Pelecehan seksual sebenarnya lebih berkaitan dengan masalah kekuasaan untuk merendahkan, menghina, dan menyudutkan wanita, untuk mengendalikan mereka.

4. Salah. Menurut Dr. Barbara Gutek, psikolog pada sekolah bisnis Universitas Arizona, cuma kurang dari 1% pria adalah peleceh kronis.

Namun, tidak berarti pria yang hanya tiga atau empat kali pernah melecehkan dianggap bukan kasus serius.

5. Salah. Pria sedikit sekali yang merasa terancam bila dilecehkan meskipun kemungkinan itu bisa saja terjadi bila wanita yang melecehkannya amat berkuasa.

Lewat jajak pendapat per telepon terhadap 1.000 pria dan wanita di Los Angeles, Gutek mendapat jawaban 67% kaum pria malah merasa tersanjung jika mereka diajak "berbuat tak pantas" oleh wanita di kantomya.

Sedangkan cuma 17% wanita yang menyatakan hal yang sama.

6. Salah. Dari penyelidikannya, Gutek menemukan bukti, dari 832 wanita bekerja, meskipun hampir setengahnya mengaku pernah dilecehkan secara seksual, tak ada seorang pun yang mencari pertolongan lewat jalur hukum.

Sementara yang bercerita kepada orang lain tentang peristiwa itu Cuma 22%.

7. Benar. Menulis surat kepada si peleceh memang ide yang bagus.

Selain mengekspresikan pendapat dengan keras dan jelas, juga mengurangi perasaan tak berdaya, meskipun surat itu lalu tidak diposkan.

(Baca juga:Kotoran Telinga Kadang Mengganggu Kita, Begini Cara Membersihkannya dengan Benar)

8. Salah. Soal pelecehan seksual di tempat kerja merupakan masalah besar.

Berdasarkan survai di Illinois, lebih dari setengah pekerja wanita dilaporkan menjadi korban "lirikan" atau "ajakan seksual".

Pelecehan seksual mengancam mata pencaharian wanita dan itu terjadi di kampus, perkantoran, dan pabrik di seluruh negeri.

Jika Anda menjawab enam dari delapan pertanyaan di atas dengan benar, berarti Anda telah memperoleh informasi yang benar mengenai masalah penting di atas. (Dr. Joyce Brothers/Als)

(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1998)

Artikel Terkait