Pengalaman Bambang Hartono Bermain Bridge, Pernah Ketiduran Saat Laga Final Hingga Dibangunkan Lawan

Ade Sulaeman

Penulis

Bambang Hartono menekuni olahraga bridge bukan karena uang bonus atlet yang dijanjikan. Orang terkaya Indonesia ini memang kecanduan bridge.

Intisari-Online.com - Michael Bambang Hartono sukses meraih medali perunggu dari cabang olahraga bridge pada Asian Games 2018.

Sebelumnya, masyarakat sempat dibuat heboh saat melihat nama Bambang Hartono dalam daftar atlet yang membela Indonesia di Asian Games 2018.

Bambang sendiri sudah berusia tua, 79 tahun dan dinyatakan sebagai atlet Asian Games 2018 tertua yang berlaga.

Selain itu, Bambang Hartono juga orang paling kaya nomor 2 di Indonesia.

Baca Juga:10 Meme tentang Bonus Asian Games untuk Bambang Hartono, Kocak Banget!

Pemilik PT. Djarum, Hotel Indonesia Kempinski, Mall Grand Indonesia, puluhan ribu hektare perkebunan sawit dan lebih dari 50% saham BCA ini memiliki kekayaan sekitar Rp245 triliun.

Banyak yang lantas heran, kenapa orang sekaya Bambang Hartono masih tetap ingin bermain bridge di usianya yang sudah senja?

Rupanya Bambang Hartono dan bridge telah menjadi 'satu' sejak bos Djarum ini masih muda.

Hartono mengawali hobinya bermain bridge saat ia berusia 6 tahun.

Baca Juga:Mendominasi Olahraga Asia Selama 3 Dekade, Ini 3 Kunci Kedigdayaan China

Menurut Hartono, bermain bridge bukan hanya permainan kartu biasa melainkan butuh ketelitian, kecerdasan dan kecepatan dalam membuat keputusan.

"Saya memang hobi bridge, tapi sudah sampai level kecanduan. Kalau tidak main ya seperti ada yang hilang," kata Hartono.

Hartono belajar sendiri dari ayah dan pamannya dalam memainkan bridge, lalu dia mulai banyak membaca buku untuk memperkaya teknik dan ilmunya.

Hartono juga menjelaskan bahwa selama ini dia memang berjuang untuk memperkenalkan bridge ke seluruh penjuru Indonesia.

Baca Juga:Pelatih Ungkap Rahasia Atlet Bulu Tangkis Kevin Sanjaya 'Minions', Memang Dilahirkan Jadi Juara!

"Banyak yang mengira kalau olahraga bridge ini seperti judi. Padahal tidak. Justru atlet bridge banyak yang berasal dari negara mayoritas muslim seperti Pakistan, Mesir,"

"Awalnya presiden OCA (Olympic Council of Asia) Sheik Al Sabah menolak bridge dipertandingkan di Asian Games. Namun saya terus meyakinkan kalau bridge itu bukan judi. Akhirnya Sheik setuju," jelas Hartono.

Bridge memang baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games tahun ini.

Bagi Hartono, orang yang bisa memainkan bridge dengan cemerlang harus punya IQ di atas 120. Sebab permainan kartu ini menuntut daya konsentrasi dan kecerdasan yang tinggi.

Hartono juga punya cerita lucu selama dia bertanding brigde di berbagai turnamen internasional.

Baca Juga:Aprilia Manganang, Atlet Voli Putri Indonesia Sekaligus Anggota TNI AD yang Curi Perhatian Asian Games 2018

Saat melakukan try out (seleksi pemain) demi memperkuat tim Indonesia selama dua bulan sebelum ajang Asian Games 2018, Hartono bertanding di Amerika.

Tim Indonesia berhasil lolos menembus babak final.

Pertandingan diselenggarakan secara maraton. Bisa 9 hingga 10 pertandingan per hari dan 1 gim butuh waktu 2 jam.

Bambang Hartono merasa kelelahan karena usianya juga sudah tua.

Akibatnya, Bambang Hartono tertidur beberapa kali saat final.

Dia dibangunkan dua kali oleh lawan dan tiga kali oleh pasangannya sendiri selama babak final berlangsung.

Wah, ada-ada saja nih Bambang Hartono! Semangatnya dalam memperjuangkan hobi ternyata turut mengharumkan nama Indonesia.

Sebuah tekad dan semangat di usia senja yang perlu kita tiru bersama!

Baca Juga:Hampir Semua Masuk 10 Besar Dunia! Ini Peringkat Atlet Badminton Indonesia yang Berlaga di Asian Games 2018

Artikel Terkait